Takut Lonjakan Varian Baru Covid-19, Joe Biden Larang Masuk Turis yang Pernah ke Afrika Selatan

- 25 Januari 2021, 14:40 WIB
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. /Instagram.com/@joebiden

PR PANGANDARAN - Presiden Joe Biden minggu ini akan memberlakukan larangan bagi sebagian besar warga non-AS yang memasuki negaranya, salah satunya penduduk Afrika Selatan.

Hai ini dilakukan dalam upaya untuk menahan penyebaran varian baru COVID-19, menurut pejabat kesehatan masyarakat AS.

Presiden juga akan memberlakukan kembali larangan masuk pada hampir semua pelancong non-AS yang pernah berada di Brasil, Inggris, Irlandia, dan 26 negara di Eropa yang memungkinkan perjalanan melintasi perbatasan terbuka.

Baca Juga: Cek Fakta: Campuran 4 Bahan Ini Diklaim Terbukti Ampuh Mematikan Covid-19 dalam Tubuh, Ini Kebenarannya

Sebelumnya, mantan Presiden Donald Trump mengarahkan pada 18 Januari bahwa pembatasan di Brasil dan Eropa dicabut mulai Selasa, tetapi proklamasi Biden akan membatalkan keputusan itu.

Larangan Joe Biden bagi orang Afrika masuk ke Amerika Serikat 

Biden, yang menjabat pada hari Rabu, mengambil pendekatan agresif untuk memerangi penyebaran virus dalam perjalanan setelah Trump menolak mandat yang diminta oleh badan kesehatan AS.

Menueutnya, beberapa pejabat kesehatan khawatir bahwa vaksin saat ini mungkin tidak efektif melawan varian Afrika Selatan, yang juga meningkatkan kemungkinan infeksi ulang.

Baca Juga: Kesejahteraan Karyawan Terjamin, Ini 5 Alasan Bagus untuk Bekerja di YG Entertainment Berkat Gedung Baru

Varian ini juga dikenal sebagai varian 501Y.V2 yang 50% lebih menular dan telah terdeteksi di setidaknya 20 negara.

Pejabat CDC mengatakan mereka akan terbuka untuk menambahkan negara lain ke dalam daftar jika diperlukan.

Varian Afrika Selatan belum ditemukan di Amerika Serikat, tetapi setidaknya 20 negara bagian AS telah mendeteksi varian Inggris yang dikenal sebagai B.1.1.7., Vaksin saat ini tampaknya efektif melawan mutasi Inggris.

Baca Juga: Tak Ingin Settingan, Dinar Candy Siapkan Rp600 Juta untuk Projek Pacar Sewaan

Kepala direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Rochelle Walensky akan menandatangani perintah terpisah pada Senin.

ia menyebutkan butuh masker di semua pesawat, feri, kereta api, kereta bawah tanah, bus, taksi, dan kendaraan angkutan, kata para pejabat.

Persyaratan baru ditetapkan dan berlaku dalam beberapa hari mendatang, kata mereka.

Baca Juga: Putri Suling Yusuf Mansur Tanggapi Kesiapan Nikah, Wirda: Menikah Bukan Perkara Mudah Bro

Pada hari Selasa, aturan CDC baru mulai diberlaku dan mewajibkan semua pelancong udara internasional berusia 2 tahun ke atas untuk menunjukkan tes virus corona negative.

Tes ini harus diambil dalam tiga hari kalender perjalanan atau bukti pemulihan dari COVID-19 untuk memasuki Amerika Serikat.

CDC tidak akan mempertimbangkan untuk memberikan keringanan sementara kepada maskapai penerbangan untuk membebaskan beberapa pelancong dari negara-negara dengan kapasitas pengujian terbatas.  

Baca Juga: Benarkah Celine Evangelista Tak Lagi Cinta Stefan William? Ini Pendapat Pakar Mikro Ekspresi

Tetapi pejabat CDC mengatakan mereka akan mempertimbangkan pengecualian kemanusiaan kasus per kasus untuk beberapa pelancong jika diperlukan.

Pejabat CDC mencatat 120 negara saat ini memiliki persyaratan pengujian COVID-19 wajib untuk perjalanan internasional.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Fox Business


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah