Dikenal Komunis dan Kapitalis, Para Pejabat Korea Utara Kabur dari Kim Jong-un demi Masa Depan

- 26 Januari 2021, 19:33 WIB
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un.
Pemimpin Tertinggi Korea Utara, Kim Jong Un. //The Washington Post

PR PANGANDARAN - Duta Besar Korea Utara untuk Kuwait membelot ke Korea Selatan sebagai tanda pemberontakan yang sedang berlangsung terhadap Kim Jong Un.

Ryu Hyun Woo sebenarnya sudah sampai di Korea Selatan pada September 2019, namun baru saja diungkap oleh Tae Yong Ho, sesama pembelot dari Hermit Kingdom yang kini menjadi anggota parlemen di Seoul.

"Saya memutuskan untuk membelot karena saya ingin menawarkan anak saya masa depan yang lebih baik," kata Ryu, menurut Agence France-Presse (AFP), mengutip surat kabar Maeil Business.

Baca Juga: Umat Kristiani Meningkat Pesat, Xi Jinping Khawatir Ada Pemberontakan 300 Juta Orang di Tiongkok

Ryu telah memimpin kedutaan Korea Utara di Kuwait sejak mantan Duta Besar So Chang Sik diusir setelah resolusi PBB tahun 2017 berupaya mengurangi misi diplomatik luar negeri negara tersebut.

Itu dilihat sebagai kesempatan karena Kuwait adalah sumber utama mata uang asing bagi Pyongyang, yang telah mengirim ribuan pekerja ke sana.

Ryu juga merupakan menantu dari Jon Il Chun, yang pernah mengawasi biro Partai Pekerja yang bertanggung jawab untuk mengelola pundi-pundi rahasia keluarga Kim yang berkuasa, yang dijuluki Kamar 39.

Baca Juga: 13 Hari Positif Covid-19, Anji Beberkan Resep Vitamin dan Suplemen Agar Cepat Sembuh dari Corona

Pembelotannya bisa menjadi tanda bahwa elit Korea Utara yang menopang basis kekuatan Kim menjauh darinya, kata Tae.

Sekitar 30.000 warga Korea Utara telah melarikan diri dari penindasan dan kemiskinan di bawah rezim Komunis dan menetap di kapitalis Selatan, dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari New York Post.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x