PR PANGANDARAN - Warga Tiongkok yang ayahnya meninggal karena Covid-19 di rumah sakit Wuhan menuntut untuk bertemu dengan tim ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berkunjung, mengklaim bahwa dia dan orang lain seperti dia telah dibungkam oleh pemerintah Tiongkok.
Sebut saja Zhang Hai, yang ayahnya meninggal karena Covid-19 pada Februari tahun lalu setelah terinfeksi di Wuhan, Tiongkok, mengatakan para ahli WHO seharusnya tidak menjadi alat untuk menyebarkan kebohongan.
Dia berargumen bahwa Tiongkok telah meremehkan virus itu dan mencoba membungkamnya dengan menolak tuntutan hukum, menginterogasinya, dan mengancam pekerjaan kerabat mereka yang berbicara dengan media asing.
Baca Juga: 12 Tahun Menikah, Zaskia Adya Mecca Beberkan Rahasianya dengan Hanum Bramantyo 'Jangan Terbuai'
"Ini adalah tindakan kriminal, dan saya tidak ingin WHO datang ke Tiongkok untuk menutupi kejahatan ini." Kata Zhang dilansir dari Korea Times.
Zhang tidak sendirian dalam perang melawan pemerintah Tiongkok. Dia telah berorganisasi dengan kerabat korban virus korona di Tiongkok untuk menuntut pertanggungjawaban dari para pejabat.
Namun, Zhang mengklaim bahwa grup obrolan kerabat yang berduka tiba-tiba ditutup oleh pemerintah Tiongkok tak lama setelah kedatangan tim WHO di Wuhan, yang dia yakini sebagai upaya untuk mencegah mereka berbicara dengan para ahli WHO.
Tiongkok baru-baru ini menyetujui kunjungan peneliti WHO hanya setelah berbulan-bulan negosiasi. Tim WHO tiba di Wuhan pada 14 Januari untuk menyelidiki asal-usul virus.
Artikel Rekomendasi