Baca Juga: Warganet Kaget Lihat Video 'Joget' El Rumi dan Marsha Aruan di TikTok: Balikan Lagi Please!
Tetapi thapsigargin bekerja dengan memicu serangkaian respons seluler inang daripada menargetkan virus itu sendiri.
Dengan kata lain, obat tersebut membuat sel lebih mampu melawan virus yang menyerang menggunakan kemampuan alami sistem kekebalan.
Respons ini mengganggu siklus reproduksi virus di beberapa tempat pada waktu yang bersamaan, mencegah virus mereplikasi dan menahan.
Baca Juga: Judika Pernah Tunggu Duma Riris Tiga Hari Tiga Malam di Parkiran: Iya, Gua Bikin Salah
Hal ini membuat obat tersebut sangat berharga untuk melawan galur baru karena mutasi pada salah satu bagian dari siklus reproduksi virus seharusnya tidak mengurangi keefektifannya.
Tes laboratorium pada sel menunjukkan obat menghentikan virus membuat salinan baru dari dirinya sendiri hanya dalam waktu 30 menit dan obat itu tidak hilang selama dua hari.
"Sementara kami masih pada tahap awal penelitian tentang antivirus ini dan dampaknya pada bagaimana virus seperti Covid-19 dapat diobati, temuan ini sangat signifikan," kata Profesor Chang.
Baca Juga: Spoiler Drama 'True Beauty' Episode 15: Su Ho dan Ju Kyung Akhirnya Bertemu, Balikan atau Berpisah?
"Pandemi saat ini menyoroti perlunya antivirus yang efektif untuk mengobati infeksi aktif, serta vaksin, untuk mencegah infeksi," tuturnya.
Artikel Rekomendasi