Lebih Mengerikan Dibanding Perang Dunia II, WHO Sebut Covid-19 Sebabkan Trauma Massal

- 7 Maret 2021, 16:08 WIB
Lebih Mengerikan Dibanding Perang Dunia II, WHO Sebut Covid-19 Sebabkan Trauma Massal.
Lebih Mengerikan Dibanding Perang Dunia II, WHO Sebut Covid-19 Sebabkan Trauma Massal. /Reuters Media Kupang/Reuters

PR PANGANDARAN – Pejabat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung telah menyebabkan trauma massal daripada Perang Dunia II.

"Dunia telah mengalami trauma massal karena Perang Dunia II merenggut banyak nyawa," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com pada Minggu, 7 Maret 2021.

“Dan sekarang, dengan skala besar pandemi Covid-19 ini, lebih banyak nyawa telah ditaruhkan,” sambungnya.

Baca Juga: Totalitas Jadi 'Andin' di Ikatan Cinta, Amanda Manopo Tinggal di Lokasi Syuting, Manajer : Rumah Kedua Dia

Kepala WHO menambahkan bahwa trauma massal yang disebabkan oleh pandemi melampaui proporsi dan bahkan lebih besar dari apa yang dialami dunia setelah Perang Dunia II.

“Negara harus melihatnya seperti itu dan bersiap untuk itu,” ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Bukti adanya trauma massal telah dikemukakan oleh organisasi Dewan Perawat Internasional, yang memperingatkan pada 13 Januari tentang efek pandemi pada kesehatan mental perawat.

Baca Juga: Viral! Tentara Myanmar Gunakan TikTok Ancam Pengunjuk Rasa, Begini Kronologinya

Trauma massal bahkan dapat mempengaruhi penularan, karena akan sangat sulit untuk mempertahankan perilaku menekan pandemi Covid-19 menurut Michael Ryan, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan Kesehatan WHO.

"Kesehatan mental dan dukungan psikososial untuk individu dan komunitas harus menjadi inti dari semua rencana pemulihan dan harus dibiayai dengan rencana tersebut," jelasnya.

Menurut Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis Covid-19 WHO menambahkan bahwa perlu lebih banyak penekanan oleh pemerintah, oleh komunitas, oleh keluarga, oleh individu untuk menjaga kesehatan.

Baca Juga: Lihat Amanda Manopo Jatuh Sakit akibat Lelah Syuting, Sang Ibu: Dia Bertanggungjawab sama Keluarga!

Direktur regional Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa Hans Kluge mengatakan bahwa pandemi Covid-19 akan berakhir pada awal tahun 2022.

Hans Kluge mengatakan hal tersebut kepada penyiar negara bagian Denmark DR bahwa Covid-19 masih akan menyebar pada tahun 2022 tapi akan lebih mudah ditangani daripada tahun 2020.

Direktur WHO untuk Eropa itu yakin bahwa skenario terburuk sekarang telah berakhir dan ada lebih banyak informasi mengenai Covid-19 dibandingkan tahun 2020 ketika pertama kali mulai menyebar.

Baca Juga: Tren Tiktok Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan 1987, ini Kisahnya

“Virus akan terus ada, tapi menurut saya pembatasan tidak diperlukan. Ini pesan yang optimis,” ucap Hans Kluge.

Hans Kluge menambahkan jika mutasi adalah normal dan virus mencoba untuk beradaptasi pada orang yang terinfeksi, tapi yang harus jadi perhatian adalah penyebaran mutasi yang cepat.

Saat ini WHO sedang memantau keefektifan vaksin yang dikembangkan untuk mengatasi Covid-19 karena jenis virus yang cepat menyebar.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: News Yahoo


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x