6,7 Juta Sampel Sperma Terbang Ke Bulan, Diklaim Misi Mencegah Kepunahan Manusia

- 15 Maret 2021, 19:20 WIB
Ilustrasi 6,7 juta sampel sperma bakal terbang ke permukaan bulan untuk misi mencegah kepunahan manusia.*
Ilustrasi 6,7 juta sampel sperma bakal terbang ke permukaan bulan untuk misi mencegah kepunahan manusia.* /Pixabay/Geralt.

PR PANGANDARAN – Untuk mencegah kemungkinan kepunahan manusia, ilmuwan berencana mengirimkan 6,7 juta sampel sperma terbang ke permukaan bulan.

Sebuah tim yang terdiri dari enam peneliti dari University of Arizona, Amerika Serikat baru-baru ini menyampaikan presentasi yang agak eksentrik selama Konferensi Dirgantara Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) di mana mereka menyarankan proposal untuk mencegah umat manusia dari kepunahan dengan mengirim 6,7 juta sampel sperma terbang ke permukaan bulan.

Seperti dilansir Insider, para ilmuwan mendorong misi mencegah kepunahan manusia dengan cara menyimpan 6,7 juta sampel sperma dan menaruhnya terbang di permukaan bulan.

Baca Juga: Rey Utami Sakit Hati Ucapan Pablo Benua, Maia Estianty Terkejut: Kamu Cantik, Masih Mau sama Dia ?

'Bahtera bulan' ini akan dibuat dengan menembakkan beberapa muatan sperma dan sampel sel telur ke bulan.

Sampel kemudian akan disimpan dalam lemari besi yang aman di bawah permukaan bulan atau 'lubang bulan' di mana ia dapat diawetkan dengan aman.

Peneliti dari Universitas Arizona mengklaim bahwa bahtera bulan ini dapat membantu mengisi kembali Bumi jika menghadapi bencana dahsyat seperti pandemi mematikan, perang nuklir skala besar, atau bahkan bencana alam seperti letusan gunung berapi super.

Semua saran ini dimasukkan ke dalam makalah ilmiah berjudul 'Lunar Pits and Lava Tube for a Modern Ark'.

Baca Juga: Pesan Makanan Bebas Daging alias Vegan, Pria Malaysia ini Jutru Disajikan Daging Babi, ini Kisahnya

Jadi mengapa meletakkan sampel di bulan dan bukan di Bumi? Menurut surat kabar itu, penyimpanan sampel berbasis bumi masih akan membuat spesimen rentan hancur dalam bencana besar.

Konsep ini mirip dengan gudang benih 'Kiamat' di Svalbard, Norwegia yang merupakan lemari besi aman yang saat ini menampung lebih dari satu juta sampel tanaman yang berasal dari hampir setiap negara di dunia.

Namun, mengangkut sampel ke bulan dan membangun lemari besi di sana membutuhkan dana yang signifikan.

Baca Juga: Tanggapi Video Bridal Shower Nadya Arifta, Kaesang Pangarep: Kata Siapa Nikah?

Jekan Thangavelautham, penulis studi untuk bahtera bulan mengatakan bahwa total 250 penerbangan ke bulan diperlukan untuk mengangkut dan membangun lemari besi.

Sebagai perbandingan, Stasiun Luar Angkasa Internasional dibangun dengan 40 perjalanan ke luar angkasa.

Adapun sumber tenaga untuk melindungi kubah, para ilmuwan menyarankan menggunakan panel surya karena tanpa daya, sampel akan membeku atau mengelas bersama di suhu di bawah nol bulan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah