Puluhan Orang Tua Muslim Berteriak, Desak Pecat Guru yang Nekat Tampilkan Karikatur Nabi Muhammad di Kelas

- 26 Maret 2021, 14:00 WIB
Protes dilancarkan umat Muslim di Batley, Inggris,  atas Gambar Karikatur Nabi Muhammad di sekolah
Protes dilancarkan umat Muslim di Batley, Inggris, atas Gambar Karikatur Nabi Muhammad di sekolah /Mirror.co.uk/

PR PANGANDARAN – Lusinan orang tua Muslim yang marah memprotes di luar Batley Grammar School di West Yorkshire, Inggris selama tujuh jam berteriak agar seorang guru dipecat.

Seorang petugas Kepolisian West Yorkshire membacakan permintaan maaf kepada ibu dan ayah dari kepala sekolah Gary Kibble.

Para orang tua mengklaim bahwa guru tersebut, yang tidak disebutkan oleh sekolah tersebut, menunjukkan kepada siswanya kartun Nabi selama kelas pendidikan agama.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Ade Londok Jatuh dari Tangga, Kini Terbaring Sakit dan Kondisinya Makin Memburuk

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Daily Mail, diketahui butuh waktu hingga pukul 14.30 sampai demonstrasi dapat dibubarkan oleh polisi.

Kibble, kepala sekolah itu mengatakan permohonan maafnya, serta telah memberikan skors pada guru yang bersangkutan.

Lebih lanjut ia juga mengatakan bahwa gambar yang ditampilkan tersebut dibenarkannya sebagai sebuah tindakan yang ‘tidak pantas’.

Baca Juga: Kehabisan Alkohol, 3 Bersaudara asal India Nekat Tegak 3 Liter Hand Sanitizer hingga Tewas

“Penting bagi anak-anak untuk belajar tentang agama dan kepercayaan, tetapi ini harus dilakukan dengan cara yang penuh hormat,” ujarnya dalam pernyataan di televisi.

Diketahui guru yang bersangkutan tersebut tinggal tidak jauh dari sekolah. Namun, ketika kejadian demonstrasi berlangsung ia tidak berada di rumah.

“Dia pria yang baik. Saya melihat dia pergi ke sekolah, tetapi tidak hari ini atau sehari sebelumnya,” ujar keterangan seorang tetangga.

Baca Juga: Lama Tak Terdengar, Ade Londok Jatuh dari Tangga, Kini Terbaring Sakit dan Kondisinya Makin Memburuk

Lebih lanjut, National Secular Society mengatakan bahwa guru seharusnya memiliki tingkat kebebasan yang wajar.

“Guru harus memiliki tingkat kebebasan yang wajar untuk mengeksplorasi mata pelajaran yang sensitif dan memungkinkan siswa untuk berpikir kritis tentangnya,” ujar Stephen Evans.

Protes ini datang setelah lima bulan setelah guru sejarah Samuel Paty dipenggal di jalan dekat sekolahnya di pinggiran kota Paris oleh seorang ekstremis Islam.

Baca Juga: Terbaring Lemah di RS saat Pandemi, Arie Untung Ternyata Idap Penyakit Ini hingga Sang Istri Resah

Hal ini terjadi setelah Samuel Paty menunjukkan kartun Nabi Muhammad kepada murid-muridnya.

Pembunuhan itu mengejutkan negara itu dan menyebabkan perdebatan baru tentang kebebasan berbicara dan integrasi populasi Muslim yang besar di Prancis.

Itu juga membawa kembali ingatan tentang gelombang kekerasan Islam yang dimulai dengan pembantaian Charlie Hebdo, yang dipicu oleh kartun yang sama di majalah satir pada tahun 2015 ketika orang-orang bersenjata menewaskan 12 orang.

Baca Juga: Trailer dan Sinopsis Ikatan Cinta 26 Maret 2021, Elsa Mengelak, Al Diam-diam Punya Bukti Pembunuhan Roy?

Mufti Mohammed Amin Pandor, seorang cendekiawan Muslim setempat, mengatakan kepada kerumunan bahwa guru tersebut telah diskors, yang kemudian dikonfirmasi oleh sekolah, di mana hampir tiga perempat siswanya berasal dari kelompok etnis minoritas.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah