‘Selamatkan Bumi’, Bill Gates Dukung Proyek Kontroversial Meredupkan Matahari

- 31 Maret 2021, 12:55 WIB
Bill Gates mendukung proyek kontroversial untuk meredupkan sinar matahari agar memperbaiki perubahan iklim.
Bill Gates mendukung proyek kontroversial untuk meredupkan sinar matahari agar memperbaiki perubahan iklim. /instagram/@ThisisBillGates

PR PANGANDARAN – Bill Gates sebelumnya menyarankan dunia untuk memakan 100 persen daging sapi sintetis dan mengatakan bitcoin buruk bagi planet, kali ini dia mendukung proyek untuk meredupkan matahari.

Gates dan yang lainnya mendukung Program Riset Teknik Geoengineering Universitas Harvard, yang akan segera meluncurkan studi baru untuk meneliti keefektifan menghalangi sinar matahari mencapai permukaan bumi.

National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine (NASEM) mendesak pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk menghabiskan setidaknya $100 juta atau sekitar Rp1,5 triliun untuk mempelajari rekayasa geo surya.

Baca Juga: Mengerikan, Anak Indigo Prediksi Muncul Wabah Baru yang Serang Kulit di Tahun 2021

Geoengineering adalah istilah umum untuk teknologi yang mencoba mengubah kualitas fisik bumi dalam skala terbesar.

Salah satu contohnya adalah penyemaian awan, di mana pesawat terbang menyiram awan dengan materi partikulat untuk menyatu menjadi hujan.

Penangkapan karbon, di mana emisi diambil dan diserap di bawah permukaan bumi adalah bentuk utama lain dari rekayasa-geo.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Absen saat Jedar Jadi Bintang Tamu di Acaranya, Netizen: Mereka Gak Akur Kali

Para ilmuwan telah menemukan berbagai cara untuk menghalangi sinar matahari mencapai atmosfer atau permukaan bumi atau disebut dengan istilah "rekayasa geo surya".

Metode yang paling umum dan dipelajari adalah memantulkan sinar matahari menjauh dari bumi dengan menggunakan partikel aerosol di atmosfer.

Ini menjadi peristiwa yang memicu film Snowpiercer pada tahun 2013, misalnya saat menghalangi sinar matahari telah mengubah bumi menjadi bola es tak bernyawa.

Baca Juga: Fakta Menarik Lahirnya Anak Pertama Zaskia Sungkar, Ternyata Ini Arti Nama Sang Bayi

Letusan gunung berapi di Islandia pada tahun 2010 yang memblokir seluruh langit hingga ke Eropa merupakan peristiwa aerosol atmosfer.

Solar geoengineering dengan aerosol seperti aerosol semprotan klorofluorokarbon perusak lapisan ozon (CFC) menjadi kontributor perubahan iklim.

Para ilmuwan mengatakan kurangnya informasi dan konsensus konkret ini adalah kegagalan kritis yang harus diperbaiki melalui studi baru.

Baca Juga: Dituding Pansos ke Billy Syahputra, Memes Prameswari Beri Tanggapan: Aku Bersyukur Aja...

Umat manusia menghadapi keadaan iklim yang ekstrim, tetapi tidak tahu apa-apa bagaimana cara untuk mengatasianya dalam jangka panjang sehingga para ilmuwan meminta investasi besar dalam penelitian rekayasa geo surya.

Para peneliti mengatakan harus mempelajari rekayasa geo surya jika akan mengambil tindakan drastis terhadap perubahan iklim.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: Popular Mechanics


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah