Network
PR PANGANDARAN – Seorang pria Malaysia diduga dipukuli hingga babak belur, karena menggunakan intonasi suara keras pada istri bos.
Kejadian mengerikan ini diketahui terjadi pada 30 Maret, ketika sebuah video menjadi viral di media sosial saat seorang pria Malaysia menggunakan intonasi suara keras pada istri bos, tetapi justru berakhir babak belur
Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz, video itu menjadi viral setelah memperlihatkan seorang pria Malaysia dipukuli hingga berdarah alias babak belur usai nekat menggunakan intonasi suara keras pada istri bos tersebut.
Dalam sebuah grup Facebook, video seorang pemuda yang dipukuli hingga berdarah menjadi viral.
Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia Kamis, 1 April 2021: Naik 205 Kasus, Kini Tembus 6.142 Terkonfirmasi
Dua pria tak dikenal, yang diyakini sebagai atasannya, terlihat melakukan pukulan dan ancaman verbal kepada pemuda dalam rekaman yang diambil.
Rekaman itu menunjukkan pria muda itu didukung ke sudut dinding sambil menangis.
Salah satu pria di belakang kamera terdengar dengan agresif menanyai korban, menanyakan apakah dia menghormati bosnya.
Akan tetapi, sebelum orang malang itu dapat merespon, dia ditinju, ditendang, dan ditampar oleh pria lain sampai dia mulai mengeluarkan darah dari bibirnya.
Baca Juga: Makan Daun hingga Tidur di Samping Catatan, Simak 5 Ritual Unik Sebelum Ujian
Pemuda itu dikatakan dipukuli karena meninggikan suaranya pada istri bosnya.
“Saya hanya berbicara lebih keras karena saya takut dia tidak bisa mendengarku,” katanya dalam video.
Dia membantah menggunakan bahasa vulgar saat berbicara setelah salah satu pelakunya menendangnya lagi.
Video lain yang dibagikan di postingan menunjukkan pria muda yang mengenakan helm sepeda motor sambil memegang rokok dan terlihat seperti botol bir.
Salah satu pria di belakang kamera terdengar berteriak pada korban, memaksanya untuk minum alkohol meskipun pemuda itu menangis karena dia tidak bisa lagi minum.
Baca Juga: Raul Lemos Menolak Hadiri Pernikahan Aurel, Mbak You Sentil KD: Beri Pengertian Bukan Didiamkan
Dalam caption postingannya, seorang netizen membagikan bahwa kejadian tersebut terjadi di sebuah ruko di Taman Seri Duyong di Ayer Molek, Melaka, Malaysia.
Menurut Sin Chew Daily, pemuda itu dipekerjakan oleh sebuah perusahaan telepon seluler untuk menjalankan aktivitas perjudian online dengan gaji Rp8,7 juta sebulan.
Namun, ketika karyawan ingin meninggalkan perusahaan, mereka menjadi sasaran penganiayaan fisik dan bos mereka akan menuntut mereka membayar Rp26,3 juta untuk biaya pesangon.
Banyak netizen yang turun ke bagian komentar untuk mengungkapkan keprihatinan mereka dan meminta agar kasus tersebut segera dilaporkan ke pihak berwenang.***
Artikel Rekomendasi