Lahir di zaman penghormatan terhadap monarki, Pangeran Philip telah membantu menavigasi pergolakan politik dan sosial pada abad ke-20 bersama Ratu Elizabeth II.
Hal itu dilakukan Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II untuk mewujudkan monarki yang sesuai bagi berbagai waktu yang berbeda.
Baca Juga: 25 Tahun Miliki Dua Vagina, Wanita ini Baru Sadar Ketika Melahirkan, Simak Ceritanya
Seringkali menghadapi pengadilan yang sangat kuno, dia mereformasi istana dan mencoba memanfaatkan kekuatan televisi yang tumbuh untuk memproyeksikan pengaruh kerajaan.
Dia mendorong penobatan ratu pada tahun 1953 untuk disiarkan langsung di televisi dan di belakang layar menghapus perilaku kuno di istana yang dianggapnya pengap. Dia adalah bangsawan pertama yang melakukan wawancara TV.
Namun, di kemudian hari Philip dikritik karena menghalangi kemampuan kerajaan untuk beradaptasi dengan waktu, dan para pengkritik sebagian menyalahkan sikap sombongnya atas kegagalan anak-anaknya untuk menghasilkan keluarga yang bahagia.
Bagi Elizabeth, Philip adalah suami yang suportif yang menurut para pejabat istana adalah satu-satunya orang yang memperlakukan raja sebagai manusia.
Komentator kerajaan Daisy McAndrew mengatakan bahwa komentar Philip yang tidak benar secara politik mungkin tidak selalu disengaja dan kematiannya menjadi pukulan besar untuk Ratu Elizabeth.***
Artikel Rekomendasi