Menangis di Kelas, Siswa 7 Tahun di Malaysia Ditampar sang Guru hingga Memar, Simak Kronologinya

PR PANGANDARAN – Seorang siswa berusia 7 tahun di Malaysia harus mendapatkan tindak kekerasan dari salah satu guru yang ada di sekolahnya.

Siswa berusia 7 tahun tersebut diketahui mendapatkan tamparan dari seorang guru yang mengajarnya di sekolah.

Lebih lanjut, diketahui pula siswa berusia 7 tahun tersebut mendapatkan tamparan, karena ia menangis di kelas.

Baca Juga: Aurel Diminta Lahirkan 15 Anak, Krisdayanti Beri Peringatan: Ngarang, Itu Pinggang Bisa Patah

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Word of Buzz, kejadian memilukan ini terjadi di salah satu sekolah agama di Malaysia.

Diketahui siswa 7 tahun asal Johor, Malaysia harus mengalami memar dan bengkak di bagian bibirnya.

Seorang siswa mengalami luka di bibirnya setelah ditampar oleh seorang guru sekolah agama di Kulai, Johor, Malaysia.

Baca Juga: 8 Fakta Tak Disangka Pangeran Philip, Lahir di Meja Dapur hingga Kerap Dibully Saat Kecil

Lebih lanjut,kejadian mengerikan tersebut terjadi pada Senin, 5 April lalu.

Ibu bocah laki-laki itu, Ida Sofea Mohamed yang berusia 34 tahun mengungkapkan kekecewaannya.

Ia mengaku kecewa setelah guru yang bersangkutan membenarkan tindakannya tersebut.

Guru itu mengatakan bahwa putranya terus menangis dan kemudian berakhir dengan menamparnya.

Baca Juga: Kenang Satu Tahun Glenn Fredly Meninggal, Mutia Ayu: Aku Selalu Mimpi Didatangi

Dia menjelaskan bahwa guru laki-laki itu diyakini telah kehilangan kesabaran sebelum menampar wajah putranya.

“Ketika saya membawanya kembali dari sekolah dan dia membuka masker wajahnya, saya melihat ada darah dan mulutnya bengkak,” ujarnya.

Lebih lanjut Ida Sofea mengatakan bahwa ketika ia memeriksanya, ia mendapati pipi putranya menjadi bengkak.

Baca Juga: 25 Tahun Miliki Dua Vagina, Wanita ini Baru Sadar Ketika Melahirkan, Simak Ceritanya

“Saat diperiksa, ada yang memar di mulutnya dan satu sisi pipinya bengkak,” kata Ida Sofea.

Ida Sofea pun segera membawa anaknya menuju klinik agar mendapatkan penanganan.

"Malam itu saya membawanya ke klinik untuk mendapatkan obat untuk membius mulutnya yang bengkak agar dia bisa makan seperti biasa," katanya.

Baca Juga: Dituding Colok Mata hingga Tega Sekap ART, Desiree Tarigan dan Bams Akhirnya Diusut Polisi

Keesokan harinya, ibu dua anak itu menghadang sang guru yang mengaku menampar anaknya.

“Saya juga kecewa dengan jawaban kepala sekolah yang hanya mengatakan 'sudah terjadi',” ujarnya.

Ida Sofea juga menyayangkan perbuatan kepala sekolah yang tidak dapat menjamin hal serupa tidak akan terulang.

“Menurut saya, kepala sekolah sebagai pemimpin perlu lebih profesional dengan berjanji bahwa hal seperti itu tidak akan terulang lagi,” katanya.***