PR PANGANDARAN - Iran mencoba memikat warga Israel melalui halaman Instagram yang menampilkan wanita cantik dan seksi.
Hal ini dilakukan intelijen Iran untuk menjebak mereka yang ada di luar negeri, agar terpikat dengan tujuan untuk menculik dan menyiksa mereka.
Metode ini dikatakan sangat mirip dengan teknik intelijen sebelumnya yang digunakan oleh agen pembangkang Iran yang tinggal di Eropa.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Capricorn, Aquarius, dan Pisces Rabu, 14 April 2021: Waktunya untuk Rileks, Aquarius!
Intelijen Iran menggunakan profil media sosial fiktif di platform online seperti Instagram untuk menghubungi orang Israel yang sering bepergian ke luar negeri untuk bisnis.
Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Jerusalem Post, mereka menggunakan gambar wanita yang menarik untuk memikat orang Israel.
Agen intelijen Iran menggunakan profil tersebut sebagai alat untuk mengoordinasikan pertemuan dengan dalih 'bisnis' atau 'romantis'.
Baca Juga: Gol Semata Wayang Choupo-Moting Tak Cukup Loloskan Munchen ke Semifinal UCL
Menurut badan intelijen Israel, agen Iran mencoba mengoordinasikan pertemuan ini di negara-negara yang memiliki aset Iran, seperti negara-negara Arab, Turki, negara-negara Teluk, Asia Tengah, Afrika, dan Eropa.
Sekarang trik ini digunakan pada warga Israel yang ada di luar negara.
Menanggapi ancaman ini, pejabat keamanan Israel telah mulai menghimbau warga yang memiliki hubungan bisnis di luar negeri untuk lebih waspada terkait pertanyaan mencurigakan yang diterima di media sosial dari profil yang tidak mereka kenali.
Baca Juga: Selama Ramadhan, Pertamina Prediksi Konsumsi LPG Naik hingga 7 Persen
Tahun lalu, IDF mengatakan pihaknya menggagalkan jaringan Hamas yang menyamar sebagai wanita muda yang menarik di jejaring sosial untuk memikat tentara.
Para agen tersebut bertujuan mengakses informasi dan intelijen tentang tentara.
Ponsel ratusan tentara, termasuk dari unit tempur, disusupi dalam operasi honeypot Hamas ketiga yang digagalkan oleh militer dan Shin Bet sejak 2017.
Menurut IDF, ada sejumlah perbaikan yang dilakukan Hamas, termasuk penggunaan platform baru seperti Telegram bersama Instagram, Facebook dan WhatsApp.
Hamas meningkatkan kemampuannya untuk memulai dialog dengan tentara, menggunakan tagar dan bahasa gaul.
Menambahkan bahwa mereka juga mulai mengirim pesan suara dalam upaya agar terdengar lebih bisa dipercaya.
IDF mengidentifikasi enam karakter utama yang digunakan oleh Hamas, banyak di antaranya menampilkan diri mereka sebagai imigran baru ke Israel dengan masalah pendengaran atau penglihatan untuk menjelaskan bahasa Ibrani mereka yang kurang fasih.***
Artikel Rekomendasi