Dikenal Sebagai Negara Pekerja Keras, Pemerintah Jepang Rencanakan Pengurangan Hari Kerja

- 27 Juni 2021, 16:20 WIB
Bendera Jepang/PIXABAY
Bendera Jepang/PIXABAY /mbbirdy/Getty Images

Para pemimpin politik Jepang sekarang berharap bahwa kebijakan baru ini akan meyakinkan perusahaan untuk mengizinkan jam kerja yang fleksibel, kerja jarak jauh, dan sejumlah perkembangan lain.

Hal ini dianggap dapat bermanfaat jika tetap berlaku bahkan setelah pandemi Covid-19 akhirnya berakhir.

Baca Juga: Deddy Corbuzier dan Mongol sebut 'Orang Gila Gak Kena Covid' Berbahaya, Psikiater Sentil: Mainnya Kurang Jauh!

Sebagaimana diketahui, Jepang selalu terkenal dengan budaya tempat kerja yang kaku dan penuh tekanan.

Pemerintah Jepang mengatakan bahwa dengan empat hari kerja seminggu, perusahaan dapat mempertahankan staf yang cakap dan berpengalaman.

Selain itu, ini juga akan memungkinkan lebih banyak orang untuk mendapatkan kualifikasi pendidikan tambahan atau bahkan mengambil pekerjaan sampingan untuk pendapatan yang lebih baik.

Baca Juga: Media Korea Tuai Kecaman Usai Memotong dan Blurkan Foto Giselle saat Bersama aespa

Hari libur tambahan bagi karyawan juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi memburuknya masalah penurunan angka kelahiran di tanah Jepang.

Pemerintah juga berharap dengan adanya hal ini akan memudahkan kaum muda untuk memiliki lebih banyak waktu untuk bertemu, menikah dan memiliki anak.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: DW


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah