PR PANGANDARAN - Setelah kemunculan virus corona varian Delta, Covid-19 varian Lambda telah memicu kekhawatiran di seluruh Amerika Latin dan global, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Covid-19 varian Lambda secara khusus membingungkan para ilmuwan karena serangkaian mutasinya yang 'tidak biasa'.
Covid-19 varian Lambda, yang secara ilmiah dikenal sebagai C.37, pertama kali ditemukan di Peru pada Desember 2020 dan sejak itu menyebar ke 27 negara, termasuk Inggris.
Baca Juga: Tak Baik untuk Jantung! 5 Makanan Ini Harus Dihindari, Salah Satunya Garam dan Ayam Goreng
WHO menetapkan Covid-19 varian Lambda sebagai 'varian yang diminati' bulan lalu, yang diyakini tersebar luar di Peru.
Kesehatan Masyarakat Inggris telah mengkategorikannya sebagai 'varian yang sedang diselidiki' setelah negara itu pekan lalu melaporkan enam kasus varian Lambda.
Pada bulan Desember, varian Lambda hadir dalam satu dari setiap 200 sampel tetapi pada bulan Maret itu menyumbang 50 persen dari sampel di ibukotanya Lima.
Baca Juga: Akun Instagram Jerinx SID Hilang, Maki-maki Pendukung Berujung Minta Maaf
Jumlahnya kini telah meningkat menjadi 80 persen, The Financial Times mengutip Pablo Tsukayama, seorang dokter di mikrobiologi molekuler di Universitas Cayetano Heredia.
Artikel Rekomendasi