Anak 6 Tahun Meninggal Karena Kelalaian Dokter, Ibu Marah Usai Dokter Bisa Kembali Bekerja

- 3 Juli 2021, 16:50 WIB
Seorang bocah 6 tahun meninggal dunia karena sepsis yang tak diobati, sehingga ibu ini marah saat tahu dokter itu kembali bekerja.
Seorang bocah 6 tahun meninggal dunia karena sepsis yang tak diobati, sehingga ibu ini marah saat tahu dokter itu kembali bekerja. /PIXABAY/

PR PANGANDARAN – Seorang ibu diketahui kehilangan putranya yang masih bocah 6 tahun karena sepsis, tepatnya hal itu terjadi oleh dokter melewatkan gejala yang dialami anak tersebut.

Lebih lanjut, sepsis pada bocah 6 tahun itu terjadi ketika bahan kimia yang dilepaskan di dalam aliran darah untuk melawan infeksi memicu peradangan di seluruh tubuh.

Kemudian, ibu dari bocah 6 tahun pun menceritakan penyebab marah yang dirasanya, ketika dokter yang melewatkan gejala sepsis diizinkan untuk kembali bekerja tanpa batasan.

dr. Hadiza Bawa-Garba, diberi hukuman penjara yang ditangguhkan untuk pembunuhan Jack Adcock setelah pengadilan mendengar dia membuat kesalahan.

Baca Juga: Australia Alami Kasus Covid-19 Harian Terbesar Tahun 2021, Sydney Jadi Paling Terdampak

Lebih lanjut, diketahui ia diizinkan kembali bekerja November lalu dengan sejumlah pembatasan.

Pengadilan medis pun memutuskan bahwa dia tidak lagi harus bekerja di bawah pengawasan.

Keputusan tersebut disambut baik oleh kelompok dokter yang mengatakan kematian Jack pada 2011 karena 'kegagalan seluruh sistem'.

Namun orang tua Jack, Nicky, dan Victor mengecam langkah itu.

Baca Juga: Diduga Diabaikan Polisi, Warga Malaysia ini Meninggal, ini Penyebabnya

Ia mengatakan bahwa dokter itu seharusnya tidak pernah diizinkan untuk melanjutkan merawat pasien sejak awal.

"Saya pikir itu benar-benar menjijikkan bahwa dia bisa kembali bekerja seperti tidak pernah terjadi apa-apa," ujarnya.

“Dia membunuh anakku,” sambungnya.

“Bagaimana dia tidur di malam hari?” katanya.

Baca Juga: Versi Awal MacOS Monterey Sudah Tersedia, Berikut Cara Menggunakannya

Jack diketahui memiliki down syndrome dan permasalahan jantung.

Ia dirawat di Leicester Royal Infirmary, Inggris pada 18 Februari 2011 lalu dengan kesulitan bernapas dan muntah.

Dia meninggal 11 jam kemudian karena serangan jantung yang disebabkan oleh sepsis, yang dipicu oleh pneumonia.

Sepsis berkembang ketika infeksi seperti keracunan darah memicu respons imun yang hebat di mana tubuh menyerang organnya sendiri. Tetapi kondisi ini sangat sulit didiagnosis.

Baca Juga: Profil Lengkap Rachmawati Soekarnoputri, Sempat Mendirikan Partai hingga Bergabung dengan Gerindra

dr. Bawa-Garba awalnya mendiagnosis dia menderita gastroenteritis dan gagal melakukan tes darah yang menunjukkan dia mengalami infeksi ginjal.

Dia melakukan peran tiga dokter dan mengawasi enam bangsal karena rumah sakit itu kekurangan staf.

Pada 2015, dia dihukum karena pembunuhan karena kelalaian berat dan dijatuhi hukuman penjara dua tahun yang ditangguhkan.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah