Serangan Ransomware Lumpuhkan 200 Perusahaan AS, Biden Buka Dugaan Pengaruh Rusia

- 5 Juli 2021, 13:05 WIB
Joe Biden buka dugaan pengaruh Rusia ada pada serangan ransomware yang membuh sekitar 200 perusahaan AS lumpuh mendadak.
Joe Biden buka dugaan pengaruh Rusia ada pada serangan ransomware yang membuh sekitar 200 perusahaan AS lumpuh mendadak. //Pixabay/Pete Linforth/

"Kaseya menangani perusahaan besar hingga bisnis kecil secara global, sehingga pada akhirnya, (ini) berpotensi menyebar ke berbagai ukuran atau skala bisnis," katanya di Twitter.

"Ini adalah serangan rantai pasokan yang kolosal dan menghancurkan," tambahnya

Selain itu, dia mengetahui empat perusahaan yang menjadi tuan rumah infrastruktur IT untuk banyak pelanggan yang terkena ransomware, yang mengenkripsi jaringan sampai para korban membayar penyerang.

"Saat ini kami memiliki tiga mitra Huntress yang terkena dampak dari sekitar 200 bisnis yang telah dienkripsi," katanya.

Baca Juga: Miliki Nama Sama, 6 Idol K-Pop Ini Buktikan 'Jisung' adalah Nama Orang Berbakat

Para ahli percaya serangan itu sengaja dilakukan bertepatan dengan liburan akhir pekan 4 Juli, ketika staf IT yang bertugas secara tradisional lebih sedikit.

Serangan siber semacam itu biasanya menyusup ke perangkat lunak yang digunakan secara luas dan menyebarkan malware saat diperbarui secara otomatis.

Belum jelas berapa banyak pelanggan Kaseya yang mungkin terpengaruh atau siapa mereka.

Kaseya mengatakan serangan itu terbatas pada "sejumlah kecil" pelanggannya dan telah mendesak mereka untuk segera mematikan server yang menjalankan perangkat lunak yang terpengaruh.

Kaseya yang dikelola secara pribadi mengatakan itu berbasis di Dublin dan memiliki kantor pusat AS di Miami.*** 

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Sky News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x