Network
PR PANGANDARAN - Pangeran Charles kini ambil tindakan setelah sang menantu, Meghan Markle memberikan tuduhan rasisme yang berkembang dalam Kerajaan Inggris, terbukti dengan ia mempromosikan ajudan kulit hitam paling senior ke dalam peran yang baru dibuat dalam upaya untuk meningkatkan keragaman dalam rumah tangga kerajaan.
Adalah Eva Omaghomi, ajudan kulit hitam yang mendapat promosi jabatan dari Pangeran Charles, setelah dikenal sebagai seorang pendeta Kristen dan wali dari Yayasan Anak Besar.
Lebih lanjut, tindakan yang diambil Pangeran Charles ini terjadi karena data yang dirilis bulan lalu menunjukkan hanya satu dari 12 staf rumah tangga kerajaan berasal dari latar belakang etnis minoritas.
Padahal pria berusia 43 tahun itu telah bekerja untuk Pangeran Wales dan Duchess of Cornwall selama 13 tahun.
Diketahui, peran baru Eva Omaghomi adalah membantu memajukan Yang Mulia untuk bekerja dengan kelompok minoritas di Inggris dan secara global, demikian Mail on Sunday melaporkan.
Adapun tindakan Pangeran Charles ini dipicu setelah Duke dan Duchess of Sussex membuat klaim tuduhan rasisme yang berkembang dalam Kerajaan Inggris.
Namun kini, Eva Omaghomi akan memulai jabatan baru yang berfokus pada upaya untuk mengatasi kekerasan remaja.
Baca Juga: Jika Ingin Dihormati, ini yang Harus Dilakukan Aquarius dan Sagitarius
Sebelum peran baru ini, dia adalah wakil sekretaris komunikasi di Clarence House dan pekerjaan terakhirnya membuatnya menghabiskan dua tahun di penempatan sebagai penasihat strategis senior untuk Prince's Trust Group.
Eva Omaghomi juga menerima Letnan Royal Victorian Order dari Ratu pada tahun 2017 dalam Daftar Kehormatan Ulang Tahun Yang Mulia, yang mana ini adalah penghargaan yang diberikan kepada mereka yang melayani keluarga kerajaan.
Menilik ke dalam wawancara bersama Oprah Winfrey, Pangeran Harry dan Meghan Markle membuat tuduhan rasisme terhadap keluarga kerajaan.
Klaim Meghan Markle ini bermula dari dugaan "kekhawatiran dan percakapan" di dalam rumah tangga kerajaan seputar warna kulit Archie ketika masih dalam kandungan.
Beberapa hari kemudian, saat mengunjungi pusat vaksin Covid-19 yang muncul di Gereja Rumah Yesus, Pangeran Charles membantah dengan halus.
"Kami semua sangat bangga dengan peran yang dimainkan oleh gereja mayoritas kulit hitam dan tentu saja merupakan kesedihan mendalam bagi saya mengetahui bahwa komunitas kulit hitam telah sangat terpukul oleh virus yang merusak ini."
Istana Buckingham mengatakan telah menindaklanjuti tuduhan rasisme yang dibuat oleh Pangeran Harry dan Meghan Markle, tetapi menambahkan bahwa ingatan dapat bervariasi.
Mengidentifikasi bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan oleh keluarga kerajaan, seorang sumber mengatakan kepada Mail on Sunday: "Kami tidak berada di tempat yang kami inginkan, terlepas dari upaya kami.
Baca Juga: Cek Keberuntungan 12 Zodiak, Selasa, 6 Juli 2021, Sagitarius Akan Difitnah, ini Penyebabnya
"Bukannya kami tidak mengembangkan inisiatif keragaman dan inklusi, hanya karena hasilnya tidak seperti yang kami inginkan. Kami menyadari bahwa kami harus berbuat lebih banyak," ujarnya.
Sementara itu, berdasarkan laporan tahunan bulan lalu, sekitar 8,5 persen staf Istana Buckingham berasal dari latar belakang etnis minoritas.Rata-rata di seluruh negeri saat ini 13 persen.
Selain itu, Istana Buckingham mengatakan pihaknya akan makin meningkatkan jumlah etnis minoritas menjadi 10 persen pada tahun depan.***
Artikel Rekomendasi