“Itu akan menunjukkan tingkat penularannya lebih tinggi daripada varian lainnya,” katanya, dikutip dari News.com.au
Baca Juga: Ditanya Soal Karier sebagai Aktor atau Musisi, Iqbaal Jawab Tegas: Dulu Gua Pikir, Gua Harus Milih
Kemudian klaim itu didukung oleh laporan dari London's Covid-19 Genomics Initiative di direktur Welcome Sanger Institute Jeff Barrett.
“Lambda memiliki pola unik dari tujuh mutasi pada protein lonjakan yang digunakan virus untuk menginfeksi sel manusia. Para peneliti sangat tertarik dengan satu mutasi yang disebut L452Q, yang mirip dengan mutasi L452R untuk berkontribusi pada penularan varian Delta yang tinggi,” katanya kepada Financial Times.
Ada juga penelitian yang mengkhawatirkan bahwa vaksin saat ini tidak seefektif menetralkan Covid-19 varian Lambda, menurut laporan dari para ilmuwan di University of Chile, Santiago.
“Data kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa mutasi yang ada pada protein lonjakan varian Lambda memberikan pelepasan antibodi penawar dan peningkatan infektivitas,” demikian laporan studi baru itu yang diterbitkan minggu lalu.***
Artikel Rekomendasi