Tiongkok Marah Besar ke Pejabat Jepang Usai Sebut Taiwan Perlu Dibela dari Serangan Beijing

- 7 Juli 2021, 11:10 WIB
Tiongkok marah besar ke seorang pejabat Jepang usai sebut Taiwan perlu dibela dari serangan Beijing yang memecah.
Tiongkok marah besar ke seorang pejabat Jepang usai sebut Taiwan perlu dibela dari serangan Beijing yang memecah. //Pixabay/jorono/SW1994

PR PANGANDARAN - Belum lama ini pernyataan Wakil Perdana Menteri Jepang, Taro Aso sukses membuat marah Beijing, setelah mengatakan negara itu perlu membela Taiwan dengan Amerika Serikat jika pulau itu diserang, demikian Kyodo News melaporkan.

Sebagaimana diketahui, Beijing sudah menganggap Taiwan sebagai wilayahnya sendiri, bahkan siap memakai kekuatan untuk bersatu kembali dengan Taiwan, sehingga pernyataan Jepang yang ingin memihak Taiwan amat membuat marah negeri komunis itu.

Bereaksi marah besar pada pernyataan pejabat Jepang, ini menjadi bukti Beijing tidak menyerah untuk bersatu kembali dengan Taiwan sebagai wilayah utuh.

"Jika masalah besar terjadi di Taiwan, tidak berlebihan untuk mengatakan bahwa itu bisa berhubungan dengan situasi yang mengancam kelangsungan hidup (untuk Jepang)," kata Wakil Perdana Menteri Jepang Taro Aso di pesta penggalangan dana oleh sesama Demokrat Liberal. Anggota parlemen partai, menurut Kyodo.

Baca Juga: Pernikahan Seketika Jadi Bencana, Pria NTB Ini Ceraikan Istri Usai 1 Menit Ijab Kabul, Berakhir Baku Hantam

Adapun makna penggalan kalimat "situasi yang mengancam kelangsungan hidup" mengacu pada situasi di mana serangan bersenjata terhadap negara asing yang memiliki hubungan dekat dengan Jepang terjadi, yang pada gilirannya menimbulkan risiko yang jelas mengancam kelangsungan hidup Jepang.

Singkatnya, Taro Aso menilai situasi seperti itu adalah salah satu syarat yang harus dipenuhi agar Jepang dapat menggunakan haknya untuk membela diri secara kolektif, atau membantu sekutu yang diserang.

"Kami harus berpikir keras bahwa Okinawa bisa menjadi yang berikutnya," kata Taro Aso seperti dikutip Kyodo.

Baca Juga: Jeng Nimas Sarankan Kaesang Putuskan Nadya Arifta Untuk Jaga Nama Baik Keluarga dan Hindari Opini Liar

Sebagai jawaban, Tiongkok melalui juru bicara kementerian luar negeri, Zhao Lijian mengatakan pada konferensi pers reguler bahwa pernyataan Aso "merusak landasan politik hubungan China-Jepang", dan China "dengan tegas menentang" mereka.

“Tidak ada yang boleh meremehkan tekad teguh, kemauan keras, dan kemampuan tangguh rakyat Tiongkok untuk mempertahankan kedaulatan nasional,” katanya pada Selasa, 6 Juli 2021, seperti dikutip dari NDTV.

Bahkan dalam kesempatan itu, Tiongkok mengklaim sekelompok pulau yang dikuasai Jepang di Laut China Timur. Pulau-pulau kecil tak berpenghuni, yang disebut Senkaku di Jepang dan Diaoyu di Cina, berada di lepas pulau Okinawa di selatan Jepang.

Baca Juga: Rahasia Kepribadian Bisa Diungkap Lewat Jam Bangun Tidur, Orang Paling Kreatif Biasa Bangun Jam Segini

Namun menurut Taro Aso, sikap Jepang perihal masalah lintas selat akan membuka segala kemungkinan atas Taiwan, termasuk harus diselesaikan melalui dialog.

"Kami memantau situasi dengan cermat," kata Aso, yang merangkap sebagai menteri keuangan, kepada wartawan.

Sementara itu, Kepala Sekretaris Kabinet Katsunobu Kato menolak berkomentar ketika ditanya apakah komentar Aso hari Senin sejalan dengan sikap pemerintah.

Baca Juga: Nyawa Anak-anak Indonesia Terancam Lonjakan Kasus Covid-19, Begini Kata Ahli dalam Media Asing Ini

Alih-alih berkomentar, Kato mengatakan tidak mengetahui komentar Aso secara rinci, tetapi mengulangi kebijakan resmi Jepang tentang masalah tersebut.

"Jepang berharap masalah Taiwan akan diselesaikan melalui dialog langsung antara pihak-pihak terkait secara damai. Itu adalah sikap konsisten kami," demikian pernyataan juru bicara pemerintah Jepang soal pernyataan Taro Aso yang membuat marah Tiongkok.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah