Network
PR PANGANDARAN - Keinginan Pangeran Harry dan Meghan Markle yang berencana menjadi influencer rupanya membuat Pangeran William khawatir, demikian kata seorang pakar kerajaan.
Lebih lanjut, rasa khawatir Pangeran William ini tertuju pada Pangeran Harry dan Meghan Markle yang disebut akan berisiko memperburuk keretakan dengan monarki jika mereka terus menguangkan merek kerajaan dengan menjadi influencer, demikian menurut penulis Duncan Larcombe.
Sebagaimana diketahui, Pangeran Harry dan Meghan Markle sekarang tinggal di sebuah rumah besar California senilai $15 juta setelah mereka berhenti dari tugas kerajaan tahun lalu, lapor Daily Star.
Sejak itu mereka mengkritik monarki dalam wawancara mengejutkan dengan Oprah Winfrey dan mengumumkan kesepakatan bisnis dengan raksasa streaming Netflix dan Spotify.
Namun pakar kerajaan mengatakan pasangan itu harus berhenti "menguangkan merek" dengan "terus berbicara tentang bangsawan" dalam usaha baru mereka.
"Apa yang mereka lakukan selanjutnya? Itu pertanyaan yang ditakuti Pangeran William untuk dijawab," ungkap Larcombe, seorang pakar kerajaan.
"Pada akhirnya, mereka harus menemukan cara untuk melakukan pekerjaan mereka di LA tanpa memperdagangkan merek kerajaan," jelasnya.
"Pangeran Harry tidak sepenuhnya halus. Dia mengungkapkan kepada dunia bahwa dia sangat membenci keluarganya dan seluruh sistem busuk sampai ke intinya, tetapi dengan terus berbicara tentang bangsawan, mereka menguangkan merek," tambahnya.
Kemudian, seorang pakar yang menulis buku tentang Pangeran Harry, mengatakan bahwa jika pasangan itu terus mendapat untung dari ikatan mereka dengan bangsawan, mereka mungkin tidak akan pernah berbicara dengan Pangeran William lagi.
Rencana pasangan itu untuk merek dagang bisnis dan kerajaan amal mereka baru-baru ini menemui jalan buntu.
Mereka telah mengajukan permohonan agar operasi penggalangan dana Archewell Foundation dan perusahaan podcast Archewell Audio dilindungi oleh undang-undang perusahaan Amerika Serikat, tetapi Kantor Paten dan Merek Dagang AS telah memberi tahu mereka bahwa aplikasi tersebut memerlukan klarifikasi.
Mereka memiliki waktu enam bulan untuk merespons, jika tidak, aplikasi mereka akan dibatalkan, bahkan ini bukan pertama kalinya rencana bisnis The Sussex gagal.
Mereka ingin menggunakan merek Sussex Royal sebagai operasi nirlaba, tetapi Istana Buckingham melarang mereka menggunakan kata 'kerajaan' ketika mereka berhenti dari tugas resmi dan pindah ke Amerika.
"Meghan dan Harry telah menandatangani beberapa kontrak yang sangat menggiurkan dan jelas berkomitmen untuk melakukan pekerjaan yang cukup besar untuk membuat mereka keluar," kata Larcombe kepada OK!
"Sebagian besar waktu Harry akan diambil oleh pekerjaan kesehatan mentalnya. Dia akan membimbing orang dan tidak diragukan lagi berbicara lebih banyak tentang pengalamannya sendiri," tambahnya.
Larcombe yakin Pangeran Harry bisa menyerang lagi ketika tuduhan intimidasi bom terhadap istrinya mengemuka, terutama tentang Meghan Markle pernah mengusir dan permalukan dua asisten pribadi dan staf itu.
Baca Juga: Tanpa Disadari, Ternyata Ini 6 Dosa Besar Istri Kepada Suami, Astagfirullah Nomor 3 Sering Dilakukan
Tidak diketahui siapa yang akan dipanggil untuk memberikan bukti dalam penyelidikan Istana Buckingham, tetapi reaksi Pangeran Harry dan Meghan Markle bisa sangat penting dalam menentukan hubungan jangka panjang pasangan itu dengan keluarga kerajaan.
"Apa yang benar-benar akan sangat menarik adalah bagaimana mereka menavigasi kejatuhan mereka dengan Keluarga Kerajaan," kata Duncan.
"Ada klaim intimidasi yang luar biasa terhadap Meghan yang akan memanas selama beberapa bulan mendatang, dan kita sekarang tahu bahwa pertahanan terbaik Harry adalah menyerang," tambahnya.
Sementara itu, menanggapi tuduhan intimidasi, seorang juru bicara Duchess of Sussex mengatakan Meghan Markle sedih dengan keluhan, terutama sebagai seseorang yang telah menjadi sasaran intimidasi dirinya sendiri.***
Artikel Rekomendasi