Kritik Penarikan Pasukan NATO dari Afghanistan, Bush: Serupa Biarkan Warga Sipil Dibantai Taliban

- 15 Juli 2021, 20:30 WIB
George W Bush kritik penarikan pasukan NATO dari Afghanistan, sebut itu serupa membiarkan warga sipil setempat dibantai Taliban.
George W Bush kritik penarikan pasukan NATO dari Afghanistan, sebut itu serupa membiarkan warga sipil setempat dibantai Taliban. /Instagram/georgewbush

PR PANGANDARAN - Setelah keluar perintah penarikan pasukan NATO dari Afghanistan, kini muncul kritik dari mantan presiden AS George W Bush yang menilai tindakan itu serupa membiarkan warga sipil 'dibantai' oleh Taliban.

"Perempuan dan gadis Afghanistan akan menderita kerugian yang tak terkatakan. Ini adalah kesalahan ... Mereka (warga sipil) hanya akan ditinggalkan untuk dibantai oleh orang-orang yang sangat brutal ini, dan itu menghancurkan hati saya," kata George W.Bush kepada penyiar Jerman Deutsche Welle, jelas sebagai kritik untuk perintah penarikan pasukan NATO dari negara itu.

Lebih lanjut, George W Bush adalah Presiden AS yang mengirim pasukan ke Afghanistan pada musim gugur 2001 setelah serangan 11 September di World Trade Center New York, sehingga ia tajub Kanselir Jerman Angela Merkel merasakan hal yang sama dengannya.

Baca Juga: Ayahanda Yuni Shara dan Krisdayanti Meninggal Dunia di Bali: Sugeng Tindak Papa

Singkatnya, Bush mengatakan Merkel, yang akan pensiun dari politik akhir tahun ini setelah 16 tahun berkuasa, telah membawa ke posisi yang sangat penting dan membuat keputusan yang sangat sulit.

Pasukan AS dan NATO mulai menarik diri dari Afghanistan pada awal Mei dan akan ditarik sepenuhnya pada 11 September 2021, sekitar 20 tahun setelah mereka tiba di negara yang dilanda perang itu.

Sebagian besar dari 2.500 tentara AS dan 7.500 tentara NATO yang berada di Afghanistan ketika Presiden AS Joe Biden merinci penarikan terakhir pada bulan April kini telah pergi, meninggalkan pasukan Afghanistan untuk memerangi Taliban yang berani bertekad untuk meraih kemenangan militer.

Baca Juga: Luhut Panjaitan Kena Semprot dr. Tirta Usai Akui Tak Bisa Kendalikan Covid-19 Delta: Gak Efektif to Pak?

Diketahui, Afghanistan masih menghadapi krisis ketika para pemberontak merebut wilayah di seluruh pedesaan, meregangkan pasukan pemerintah dan menyebabkan gelombang baru keluarga-keluarga terlantar, diperumit oleh wabah baru Covid-19.

Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa konflik yang meningkat menyebabkan "lebih banyak penderitaan" di seluruh negara yang dilanda kekerasan karena menyerukan bantuan keuangan berkelanjutan.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: NDTV


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x