Lonjakan Covid-19 Disorot Media Asing, Indonesia Bergulat dengan 'Skenario Terburuk' karena Varian Delta

- 16 Juli 2021, 09:00 WIB
Ilustrasi Covid-19 di Indonesia disorot media asing.
Ilustrasi Covid-19 di Indonesia disorot media asing. /Pixabay.com

PR PANGANDARAN - Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia kembali disorot oleh media asing, Reuters.

Menurut Reuters, Indonesia kini sudah bergulat dengan situasi 'skenario terburuk' Covid-19, di mana kasus terus melonjak ke tertinggi dalam beberapa hari ini.

Seorang menteri senior mengatakan pada Kamis, 15 Juli 2021, pemerintah Indonesia kini sedang bersiap untuk lonjakan Covid-19 lebih lanjut dalam kasus-kasus karena varian Delta yang lebih ganas dan terus menyebar.

Baca Juga: Ade Armando Merinding saat Tahu Fakta Mengerikan di Balik Kasus Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie

Menjadi negara terpadat keempat dunia, Indonesia kini sedang berjuang untuk memperlambat penularan Covid-19 bahkan setelah memberlakukan pembatasan mobilitas atau PPKM Darurat yang akan berakhir pada 20 Juli 2020.

Indonesia memulai peluncuran vaksinnya pada Januari, tetapi hanya sekitar 5,8 persen dari 270 juta penduduknya yang menerima kedua suntikan tersebut.

Penghitungan lebih dari 54.000 kasus pada hari Rabu adalah yang terbaru dari banyak puncak dalam sebulan terakhir, dan naik lebih dari sepuluh kali lipat pada jumlah infeksi pada awal Juni.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 16 Juli 2021: Sumarno Berpeluang Beberkan Kejahatan Elsa, Mamah Sarah Panik

Infeksi harian pada hari Rabu juga melampaui yang ada di India, yang mengalami penurunan tajam dalam kasus setelah menderita salah satu wabah Covid-19 terburuk di dunia awal tahun ini.

Dalam konferensi pers yang disiarkan, menteri senior Luhut Pandjaitan mengatakan kasus Covid-19 harian masih bisa naik karena varian Delta, yang pertama kali diidentifikasi di India, memiliki masa inkubasi dua hingga tiga minggu.

"Kami sudah dalam skenario terburuk kami," kata Luhut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Jumat 16 Juli 2021: Cancer Hari yang Baik untuk Menghilangkan Stres

"Kalau kita bicara sekitar 60.000 (kasus sehari) atau sedikit lebih dari itu, kita baik-baik saja. Kita berharap tidak sampai 100.000, tetapi kalaupun sampai di sana, kita sedang bersiap untuk itu," tambahnya.

Pemerintah telah mengubah bangunan menjadi fasilitas isolasi, mengerahkan dokter dan perawat lulusan baru untuk merawat pasien Covid-19 dan mengimpor oksigen dan obat-obatan, katanya.

Badan Obat dan Makanan Indonesia (BPOM) telah mengizinkan obat anti parasit ivermectin untuk penggunaan darurat terhadap Covid-19, seorang pejabat kementerian kesehatan mengatakan kepada Reuters.

Baca Juga: Kerja Keras Meghan Markle di Hollywood Dihina Oleh Emmy saat Oprah Dinominasikan

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), serta regulator Eropa dan AS, telah merekomendasikan bahwa obat tersebut tidak boleh digunakan untuk pasien COVID-19, obat itu digunakan untuk mengobati penyakit pernapasan di beberapa negara, termasuk India.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah