Diduga Ada Misinformasi Covid-19, YouTube Tangguhkan Channel Salah Satu Media Australia

- 1 Agustus 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi YouTube
Ilustrasi YouTube /Pixabay/StockSnap

Seorang juru bicara operator media mengatakan "kami mendukung diskusi dan debat luas tentang berbagai topik dan perspektif yang penting bagi demokrasi mana pun".

"Kami menganggap serius komitmen kami untuk memenuhi harapan editorial dan komunitas," ungkapnya.

Baca Juga: Tetap Tinggal Bareng Anak Meski Hak Asuh Diraih Tsania Marwa, Atalarik Syach: Anak-anak Milih Saya

YouTube memiliki kebijakan "tiga teguran" pada pelanggaran, dengan yang pertama mengakibatkan penangguhan satu minggu, teguran kedua dalam 90 hari menghasilkan larangan dua minggu, sementara yang ketiga berarti penghapusan permanen dari platform.

"Kami menerapkan kebijakan kami secara setara untuk semua orang dan sesuai dengan kebijakan ini dan sistem teguran lama kami, menghapus video dari dan mengeluarkan teguran ke saluran Sky News Australia," kata juru bicara YouTube.

Mantan presiden AS Donald Trump untuk sementara dilarang berdasarkan kebijakan tersebut.

Baca Juga: Kamboja akan Mencampur Vaksin sebagai Suntikan Booster Perangi Covid-19

YouTube dimiliki oleh perusahaan induk Google Alphabet.

Media Australia melaporkan bahwa penangguhan satu minggu dikeluarkan pada hari Kamis dan terjadi setelah peninjauan konten Sky News Australia.

Sky News Australia diduga menyangkal keberadaan Covid-19 atau mendorong orang untuk menggunakan hidroksiklorokuin atau ivermectin untuk mengobati virus corona, tanpa memberikan konteks penyeimbang.***

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x