Malaysia Berikan Persetujuan Bersyarat untuk Vaksin Covid-19 Moderna

- 6 Agustus 2021, 09:45 WIB
Vaksin COVID-19 Moderna
Vaksin COVID-19 Moderna /Instagram/@kemenkes_ri

PR PANGANDARAN - Kementerian Kesehatan Malaysia pada Kamis, 5 Agustus 2021 mengatakan telah memberikan persetujuan bersyarat untuk vaksin Covid-19 Moderna untuk penggunaan darurat.

Kementerian Kesehatan Malaysia akan terus mengevaluasi kualitas, keamanan, dan efektivitas vaksin Covid-19 Moderna untuk memastikan bahwa manfaatnya lebih besar daripada risikonya, kata direktur jenderal kesehatan Noor Hisham Abdullah dalam sebuah pernyataan.

Jumlah kasus Covid-19 baru di Malaysia pada hari Kamis melewati angka 20.000 untuk pertama kalinya, karena negara itu mencatat rekor jumlah infeksi harian untuk hari kedua berturut-turut.

Baca Juga: Abaikan Seruan WHO, Jerman hingga Israel Bakal Tetap Lakukan Suntikan Booster Vaksin Covid-19

Malaysia melaporkan 20.596 infeksi baru pada hari Kamis, menurut data yang dirilis oleh kementerian kesehatan.

Negara ini telah mengalami lonjakan infeksi Covid-19 sejak Juli, memecahkan rekor satu hari untuk infeksi dan kematian baru.

Beban kasus harian belum turun di bawah angka 10.000 sejak 12 Juli. Sementara, lebih dari 1,2 juta kasus telah dilaporkan di negara itu sejak awal pandemi.

Baca Juga: Tim Voli Turki Menangis di Olimpiade, Orang Korsel Terkesan hingga Lakukan Hal Ini untuk Negara 'Saudara'

Moderna pada hari Kamis mengatakan suntikan vaksin Covid-19 miliknya sekitar 93 persen efektif hingga enam bulan setelah dosis kedua, menunjukkan hampir tidak ada perubahan dari 94 persen yang dilaporkan dalam uji klinis aslinya.

Namun, dikatakan masih mengharapkan suntikan booster diperlukan menjelang musim dingin karena tingkat antibodi diperkirakan akan berkurang.

Moderna dan saingannya Pfizer dan BioNTech telah menganjurkan upaya ketiga untuk mempertahankan tingkat perlindungan yang tinggi terhadap Covid-19.

Baca Juga: Sejarah Hari Ini 6 Agustus: Pemboman Nagasaki dan Hiroshima, Jepang Menyerah Tanpa Syarat di Perang Dunia II

Baik vaksin Moderna maupun Pfizer-BioNTech didasarkan pada teknologi messenger RNA (mRNA).

"Vaksin Covid-19 kami menunjukkan kemanjuran yang tahan lama sebesar 93 persen hingga enam bulan, tetapi ketahuilah bahwa varian Delta adalah ancaman baru yang signifikan sehingga kami harus tetap waspada," kata CEO Moderna Stephane Bancel.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah