PR PANGANDARAN - Operasi keamanan besar-besaran pemerintah Inggris untuk mengelola rencana kematian Ratu Elizabeth II, termasuk penghentian Media Sosial resmi dan larangan retweet.
Rencana operasi besar-besaran Ratu Elizabeth II ini diberina nama sandi Operasi Jembatan London, yang pertama kali diungkapkan dalam Guardian Long Read pada tahun 2017.
Sekarang telah dilihat secara penuh oleh Politico, merinci skala pengaturan pemakaman dan kecemasan pemerintah tentang apakah Inggris memiliki sumber daya untuk melaksanakannya.
Baca Juga: Saipul Jamil Dapat Potongan Hukuman 2,5 Tahun, Nyai Ratu Kidul Sindir: Harusnya Masih Lama Bebasnya
Strategi media sosial memainkan peran penting, termasuk rencana untuk mengubah situs web keluarga kerajaan menjadi halaman penyimpanan hitam dengan pernyataan singkat yang mengkonfirmasi kematian Ratu.
Sementara situs web gov.uk dan semua halaman media sosial pemerintah akan menampilkan spanduk hitam.
Konten yang tidak mendesak tidak akan dipublikasikan dan retweet akan dilarang kecuali jika disetujui oleh kepala komunikasi pemerintah.
Dokumen-dokumen tersebut menunjukkan rencana peti mati Ratu Elizabeth II untuk dibawa dalam prosesi dari Istana Buckingham ke Istana Westminster.
Baca Juga: Cerita pada Luna Maya, Deddy Corbuzier Akui Tidak Takut Mati: Anak Gue Gimana Entar?
Artikel Rekomendasi