Kematian Jarang Jadi Pembahasan Manusia. dr. Mannix: Kita Tidak Perlu Takut...

- 14 September 2021, 19:50 WIB
Merasa kematian jarang jadi pembahasan manusia, seorang dokter di Inggris dr. Mannix menilai itu bukan hal yang perlu ditakuti.
Merasa kematian jarang jadi pembahasan manusia, seorang dokter di Inggris dr. Mannix menilai itu bukan hal yang perlu ditakuti. /Pixabay/

PR PANGANDARAN - Momen kematian adalah sesuatu yang banyak ditakuti oleh setiap manusia karena berbagai alasan. Dari apa yang terjadi selama beberapa menit terakhir, hingga hal-hal yang tidak diketahui setelahnya.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Mirror, kematian merupakan topik yang jarang sekali hingga cenderung dihindari menjadi pembahasan selama obrolan santai.

Tetapi seorang dokter perawatan paliatif berharap untuk mematahkan hal tabu tersebut, setelah berbicara terus terang tentang topik yang sering dihindari untuk dipikirkan tentang kematian.

Baca Juga: Lord Adi Kalah di MasterChef Indonesia Dituding Settingan, Deddy Corbuzier: Lu Tau Acara TV Bisa Disetting?

Dr. Kathryn Mannix, penulis With The End in Mind, membahas tentang kematian khususnya apa yang terjadi selama kematian.

Dia berkata, “Menurut pendapat saya, kematian mungkin tidak seburuk yang anda bayangkan.”

Dia mulai dengan berbicara tentang kematian, apa yang dia katakan itu benar. Banyak dari kita yang tidak berani untuk menyebut mati, kita mungkin memilih alternatif lain seperti menyebutnya meninggal dunia.

Baca Juga: Lord Adi Sebut Ada Kejanggalan saat Kalah di MasterChef Indonesia: Kok Kayak Setinggan Ya

Percakapan seputar kematian telah berani kami katakan, kita sering tidak yakin harus berkata apa, tidak tahu apa yang diharapkan dan umumnya tidak yakin bagaimana menghadapi situasi itu.

Masalahnya, kata Mannix, ketika kita tidak menggunakan kata-kata yang tepat, keluarga mungkin tidak mengerti bahwa kematian sudah dekat dan kemudian dapat menemukan diri mereka dalam situasi di mana tidak ada yang tahu bagaimana harus bertindak atau apa yang harus dikatakan kepada orang yang dicintai. 

Mannix berkata, “Kami telah kehilangan kebijaksanaan yang kaya dari kematian manusia normal dan sudah waktunya bagi kita untuk berbicara tentang kematian dan merebut kembali kebijaksanaan.”

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 14 September 2021: Boim Suruhan Jessica, Papa Surya Selingkuh dengan Wanita Lain

Klip itu memperlihatkan Mannix mendiskusikan apa yang sering menjadi pola kematian bahkan membandingkannya dengan melahirkan.

Dia menambahkan, “Meninggal seperti melahirkan, benar-benar hanya sebuah proses. Secara bertahap orang menjadi lebih lelah, semakin lelah. Seiring berjalannya waktu, orang-orang tidur lebih banyak dan mereka lebih jarang bangun.”

Jadi dengan kebutuhan tidur yang meningkat ini, seperti apa bentuknya dan bagaimana ia bisa muncul dengan sendirinya?

“Ketika mereka bangun nanti mereka akan memberi tahu kami bahwa mereka telah tidur nyenyak, jadi kami tahu bahwa koma ini tidak terasa menakutkan. Itu jauh dalam ketidaksadaran kita saat itu terjadi,” katanya.

“Jadi seiring berjalannya waktu, orang-orang lebih sedikit bangun dan lebih banyak tidur sampai akhirnya mereka tidak sadarkan diri sepanjang waktu,” tambah Mannix.

Baca Juga: Lesti Kejora Bingung Tak Bisa 'Teriak' saat Rizky Billar Sewa Kamar untuk Honeymoon: Berisik ke Kamar Orang!

Hal lainnya yang menarik, semua manusia pernah mendengar kata-kata death rattle yang ditafsirkan sebagai sesuatu yang menakutkan, tidak wajar atau bahkan tidak nyaman. 

Mannix melangkah lebi jauh untuk menggambarkan apa sebenarnya derik kematian, apa yang menyebabkan fenomena tersebut dan mengapa tidak untuk ditakuti.

“Orang-orang berbicara tentang derik kematian seolah-olah itu sesuatu yang mengerikan, tetapi sebenarnya itu memberi tahu saya bahwa pasien saya sangat rileks, sangat tidak sadar sehingga mereka bahkan tidak merasakan geli, air liur atau saat gelembung udara masuk dan keluar melalui paru-paru mereka,” kata Mannix.

Dia melanjutkan, “Pada akhir kehidupan seseorang, akan ada periode pernapasan dangkal dan kemudian satu nafas keluar yang tidak diikuti oleh nafas lainnya. Kadang-kadang begitu lembut sehingga kita atau keluarga kita tidak menyadari bahwa itu terjadi.”

Baca Juga: Ashanty Heran Wajah Arsy Tak Mirip dengannya, Istri Anang Hermansyah: Hidungnya ke Mana sih?

Dia mengakhiri dengan mengatakan, “Kematian manusia normal, hanya proses yang sangat lembut. Sesuatu yan bisa kita kenali, sesuatu yang bisa kita persiapkan, sesuatu yang bisa kita kelola dan ini harus menjadi sesuatu yang bisa kita pahami,” katanya.

“Mati adalah salah satu yang harus kita reklamasi, kita harus bicarakan dan kita harus saling menghibur,” tambah Mannix.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah