Dokter Malaysia Bagikan Dampak 'Mengkhawatirkan' Covid-19 pada Anak, Salah Satunya Tidak Bisa Berjalan

- 15 September 2021, 18:20 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Geralt/

PR PANGANDARAN – Baru-baru ini, seorang dokter Malaysia melalui akun Instagram pribadinya membagikan kisah dua anak yang ditemuinya yang keduanya menderita komplikasi Covid-19 yang mengkhawatirkan.

dr. Vivian Dominique, yang merupakan petugas medis anak di Penang, Malaysia membagikan kasus komplikasi pada anak sebagai dampak terpapar Covid-19.

Diketahui dua kasus komplikasi Covid-19 pada anak ini terjadi hanya dalam waktu kurang dari seminggu.

Baca Juga: 7 Tanda Dia Pria yang Tidak Tepat untuk Kamu, Salah Satunya Egois dan Sering Cemberut

Hal ini lantas menimbulkan banyak kekhawatiran di kalangan warganet untuk keselamatan dan kesehatan anak-anak mereka.

Dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari World of Buzz, postingan dokter asal Malaysia itu telah mengumpulkan lebih dari 68.600 suka dan 3.400 komentar pada saat penulisan.

Kasus Pertama, Anak Usia 2 Tahun Tidak Bisa Berjalan

Kasus pertama yang dia bagikan melibatkan seorang anak berusia 2 tahun.

Baca Juga: Rara Nawangsih Pemeran Sofia Pakai Wig Saat Syuting Ikatan Cinta, Netizen: Cantik Banget Mirip Andin

Menurut dr. Vivian, seluruh keluarga anak itu dinyatakan positif Covid-19 sebulan yang lalu, tetapi anak itu dibawa ke bangsal mereka pada malam hari karena dia kehilangan kemampuan untuk berjalan.

“Menurut ibunya, dia mulai berjalan ‘seperti orang tua’ tiga minggu setelah mereka menyelesaikan karantina mereka dan dalam tiga hari dia kehilangan semua kemampuannya untuk berjalan atau bahkan berdiri,” katanya.

Sang anak diketahui akan menangis, ketika ibunya mencoba membuatnya berdiri.

Baca Juga: Intip Ikatan Cinta 16 September 2021: Aldebaran Akan Kembali Sambil Ungkap Sosok Misterius?

“Setiap kali ibunya mencoba menahannya dalam posisi berdiri, dia akan menangis dan kemudian jatuh ke lantai, seperti boneka yang talinya dipotong. Spesialis panggilan kami memanggil setiap spesialis berpengalaman, tetapi karena Covid sangat baru, tidak ada yang bisa memberi kami jawaban yang pasti,” jelas Dr Vivian.

Kasus Kedua, Anak Berusia 4 Tahun Mengalami Kejang dan Berjalan dengan Aneh

Kasus kedua melibatkan seorang anak berusia 4 tahun, yang menderita kejang.

“Dan itu bukan hanya kejang biasa. Kejang tersebut berlangsung selama 40 menit! Bayangkan 40 menit melihat seorang anak on-off: mata melotot, biru, air liur mengalir, seluruh tubuh kaku, seluruh tubuh gemetar seperti dirasuki setan,” tulis Dr Vivian dalam postingannya.

Baca Juga: Lesti Kejora dan Rizky Billar Dikabarkan Bermasalah, Manajer Buka Suara: Gua Nggak Akan Tinggal Diam!

Dokter itu menjelaskan bahwa sang ibu menangis melihat keadaan anaknya.

“Dan sang ibu hanya bisa menangis dan menonton saat mengirimnya ke rumah sakit. Bayangkan trauma mental itu!” ujarnya.

dr. Vivian kemudian menjelaskan bahwa tim dokter harus memberikan obat kepada anak itu ke dalam pembuluh darahnya.

“Pada hari ke 3 di bangsal, ibunya datang kepada saya di ruang perawat dan dia mengatakan ini kepada saya: ‘Dokter lihat, cara anak saya berjalan terlihat aneh’,” ujarnya.

Baca Juga: Lirik Lagu BLUE (English Version) - Wonho dengan Terjemahan Bahasa Indonesia

dr. Vivian mengatakan kepada World of Buzz bahwa anak berusia 2 tahun dari kasus pertama sekarang menjalani fisioterapi sedangkan anak berusia 4 tahun dari kasus kedua telah memulai pengobatan antiepilepsi.

“Covid-19 pada anak-anak belum sepenuhnya dipahami,” ujarnya.

dr. Vivian berbagi dalam postingannya bahwa orang harus memahami bahwa virus ini masih sangat baru dan apa pun bisa terjadi, terutama pada anak-anak.

“Komplikasi Covid-19 pada anak belum sepenuhnya dipahami, jadi apapun bisa terjadi. Secara harfiah apa saja! Jadi tolong, jaga mereka baik-baik. Satu langkah yang salah dapat menyebabkan penyesalan seumur hidup,” ujarnya. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah