Peneliti Temukan Obat Baru untuk Memperlambat Pertumbuhan Kanker Usus

- 19 September 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi kanker usus
Ilustrasi kanker usus /Pixabay/

PR PANGANDARAN - Para peneliti telah mengidentifikasi potensi pengobatan baru yang ditargetkan untuk kanker usus yang tidak dapat disembuhkan.

Obat tersebut telah menunjukkan harapan dalam uji klinis untuk memperlambat pertumbuhan kembali tumor di antara beberapa pasien dengan kanker usus.

Percobaan melihat apakah obat baru yang disebut adavosertib, yang diminum sebagai pil harian, dapat menunda pertumbuhan kembali tumor di antara pasien dengan sub-tipe agresif kanker usus yang tidak dapat dioperasi.

Baca Juga: Dul Jaelani Unggah Video Joget dan Sengaja Goda sang Kekasih, Tissa Biani: Pacarku Kenapa...

Peneliti membandingkan 44 pasien yang menggunakan adavorsetib dengan 25 pasien yang tidak.

Mereka menemukan bahwa obat tersebut memperlambat pertumbuhan tumor rata-rata sekitar dua bulan dan memiliki efek samping yang relatif sedikit.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari The Guardian, obat tersebut memiliki lebih banyak efek pada 31 pasien dengan tumor sisi kiri/rektum, meningkatkan kelangsungan hidup secara keseluruhan.

Baca Juga: Diwarnai Kartu Merah, Bali United vs Persib Bandung Berakhir Imbang di BRI Liga 1

“Hasil ini menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan bahwa adavorsetib mungkin efektif dalam menunda pertumbuhan kembali kanker usus pada beberapa pasien dan dapat ditoleransi dengan baik,” kata Dr Jenny Seligmann, dari University of Leeds.

“Temuan ini sangat menggembirakan karena subset pasien yang terlibat mewakili sepertiga dari semua pasien kanker usus dan sementara pasien lain memiliki perawatan yang dikembangkan khusus untuk jenis tumor mereka, kelompok ini sangat memiliki pilihan pengobatan yang sangat terbatas,” tambahnya.

Para ilmuan mengingatkan bahwa percobaan yang lebih besar diperlukan untuk menentukan apakah obat tersebut meningkatkan kelangsungan hidup dibandingkan dengan pengobatan standar.

Baca Juga: Kode Redeem FF 'Free Fire' 19 September 2021: Dapatkan Skin Gratis untuk Kamu!

Obat tersebut diujicoba di antara pasien yang sedang istirahat pengobatan setelah kemoterapi.

Subset pasien yang mengambil bagian dalam percobaan memiliki tomor dengan dua mutasi umum, RAS dan TP53.

Para ilmuwan berhipotesis mutasi ini akan membuat tumor lebih sensitif terhadap obat.

Di Inggris, lebih dari 42.000 orang didiagnosis menderita kanker usus setiap tahun. Ini adalah kanker paling umum keempat di Inggris dan pembunuh kanker terbesar kedua.

Baca Juga: UPDATE Kode Redeem CODM 'Call of Duty Mobile' 19 September 2021 yang Masih Aktif: Dapatkan Close Call Emote!

“Hasil untuk kelompok uji adavorsetib berpotensi penting dan mewakili secercah harapan bagi pasien dalam kelompok ini.” kata Prof Louise Brown, dari Unit Uji Klinis di UCL.

Adavorsetib membunuh sel kanker dengan menghambat protein yang membantu mengatur proses pembelahan sel pada tumor.

Efek samping termasuk kelelahan, diare, neutropenia dan mual, tetapi tidak ada yang terjadi pada lebih dari 11 persen pasien.

Baca Juga: 6 Tanda Kamu adalah Teman yang Toxic, Salah Satunya Tidak Mau Minta Maaf

Studi kedua dari bagian terpisah dari ujicoba Focus4 yang disebut Focus4-N, juga diterbitkan dalam Journal of Clinical Oncology, melihat hasil diantara pasien yang benar-benar berhenti dari pengobatan setelah kemoterapi.

Para peneliti menemukan bahwa, diantara mereka yang istirahat total, kanker mulai tumbuh lebih cepat daripada mereka yang melanjutkan terapi pemeliharaan.

Uji coba Focus4 didanai oleh Program EME, kemitraan MRC/NIHR dan Cancer Research UK serta dijalankan dari Unit Uji Klinis MRC di UCL yang bekerja sama dengan Universitas Oxford, Universitas Leeds dan Universitas Cardiff.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x