PR PANGANDARAN - Runtuhnya pemerintahan Afghanistan dan pasukan keamanannya dapat dilacak pada kesepakatan 2020 antara Taliban dan pemerintahan Trump.
Menurut pejabat senior Pentagon kepada kongres, Trump dan Taliban terlibat dalam sebuah kesepakatan yang menjanjikan penarikan pasukan AS sepenuhnya.
Seperti diketahui, saat ini Afghanistan sudah dikuasai oleh Taliban dan membentuk pemerintahan baru di bawah kelompok tersebut.
Baca Juga: Giring Sebut Siap Bela Uang Rakyat, Warganet Justru Bilang Begini, Bela Anies Baswedan?
Jendral Frank McKenzie, kepala komando pusat, mengatakan kepada komite angkatan bersenjata DPR bahwa begitu kehadiran pasukan AS didorong hingga di bawah 2.500 pasukan, sebagai bagian dari keputusan Presiden Joe Biden pada bulan April untuk menyelesaikan penarikan total pada bulan September.
“Psikologis militernya lebih dari apapun, tetapi kami menetapkan tanggal pasti kapan kami akan pergi dan kapan mereka dapat mengharapkan semua bantuan untuk berakhir,” kata McKenzie.
Dia merujuk pada perjanjian 29 Februari 2020, yang ditandatangani pemerintahan Trump dengan Taliban di Doha, Qatar.
Baca Juga: Desta Bongkar Prahara Rumah Tangganya, Suami Natasha Rizky: Perbedaan Umur Itu Cukup Bermasalah
Pada perjanjian itu AS berjanji untuk menarik pasukannya sepenuhnya pada Mei 2021 dan Taliban berkomitmen pada beberapa syarat menghentikan serangan terhadap Amerika dan pasukan koalisi.
Artikel Rekomendasi