Alat Tes Swab Covid-19 Patah dan Tersangkut di Hidung, Bocah 1,5 Tahun Tewas Secara Mendadak

- 15 Juli 2020, 11:00 WIB
Balita berusia 1,5 tahun asal Arab Saudi yang tewas saat tes swab Covid-19. /Twitter via Gulf News
Balita berusia 1,5 tahun asal Arab Saudi yang tewas saat tes swab Covid-19. /Twitter via Gulf News /

PR PANGANDARAN – Usai mengikuti rangkaian tes Covid-19, seorang balita di Shaqra, Arab Saudi, A (1), dinyatakan meninggal dunia.

Bocah yang namanya sengaja disembunyikan ini, tewas usai ikut tes Covid-19 di Rumah Sakit Umum Shaqra, dikutip dari media setempat Al Arabiya pada Selasa 14 Juli 2020.

Berawal dari suhu tubuh sang anak yang mendadak menjadi tinggi, orang tuanya memutuskan untuk membawa balita yang baru berumur satu setengah tahun itu ke rumah sakit.

Baca Juga: Sebut Mengenal Almarhum Editor Metro TV, Kini Pemilik Warung Ditetapkan Sebagai Saksi

Kemudian oleh pihak rumah sakit, kare sudah prosedurnya, sang anak pun dimiinta mengikuti rangkaian tes Covid-10, guna mengecek apakah korban membawa virus corona atau tidak.

Namun saat proses pengecekan Covid-19, alat tes swab justru patah di dalam hidung korban.

Dokter yang menanganinya pun langsung mencoba memberikan anastesi ke korban guna mengeluarkan patahan terebut.

Sayangnya, anak laki-laki itu ditinggalkan begitu saja oleh tim medis tanpa penanganan lanjutan.

Baca Juga: Habiskan Rp 135 Juta Makan Bareng Ketua MPR dan Stafsus Jokowi, Raffi Ahmad: Gue Semua yang Traktir

Korban yang masih di bawah umur pun kehilangan kesadaran lantaran kesulitan bernapas.

Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat.com dengan judul ‘Bocah 1,5 Tahun Tewas Usai Tes Swab Covid-19, Alatnya Patah dan Tersangkut di Hidung’

Sang bocah pun meninggal dunia 24 jam setelah masuk ke rumah sakit.

Kematian sang anak pun begitu diseali oleh paman sekaligus kuasa hukum korban.

Baca Juga: Marah Foto Seksinya Dikaitkan dengan Kasus Prostitusi Hana Hanifah, Amanda Manopo: Itu Namanya Art!

"Anak itu tak punya penyakit kronis. Pada Jumat sore badannya panas lalu dibawa ke rumah sakit oleh ibunya. Meski cuma panas, dia tetap diminta ikut tes swab," ucap sang paman.

Sang paman menyebut, keponakannya kesulitan bernapas lantaran saluran udara di paru-parunya tertutup.

"Ketika kami minta agar korban dipindah ke rumah sakit lain, kami harus duduk menunggu ambulans yang tak kunjung datang. Ketika zuhur, korban tak pula dipindahkan, dan justru meninggal dunia," jelasnya.

Baca Juga: Sering Sakit Tenggorokan? Coba dengan 5 Rekomendasi Minuman Herbal Berikut

Dikutip dari Gulf News, ayah korban, Abdullah Al Joufan awalnya menolak upaya anastesi yang dilakukan oknum dokter tersebut. Ia bahkan meminta agar putranya ditangani dokter spesialis.

"Tapi, petugas rumah sakit mengatakan dokter spesialis sedang absen," ucap Abdullah.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x