Dua Bulan Masih Menjadi Misteri, Kasus Ledakan Dahsyat di Beirut Belum Temukan Titik Terang

- 15 Oktober 2020, 16:13 WIB
ILUSTRASI ledakan besar.*
ILUSTRASI ledakan besar.* /pixabay

PR PANGANDARAN – Pada 13 Oktober 2020, Federal Bureau of Investigation (FBI) atau Biro Investigasi Federal yang berada dibawah naungan yurisdiksi Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyampaikan, hingga saat ini belum juga menemukan titik terang terkait ledakan di pelabuhan Beirut, Lebanon.

Ledakan dahsyat yang terjadi pada 4 Agustus 2020 lalu itu telah mengakibatkan sekira 200 orang meninggal dunia, serta menyebabkan banyak kerusakan hingga dan kerugian miliaran dolar AS.

 

Badan pemerintah Amerika Serikat dan Eropa lainnya yang mengikuti penyelidikan kasus ledakan tersebut, menyebut dengan sangat yakin bahwa ledakan itu tidak disengaja.

Baca Juga: Bukan Prioritas, WHO Sebut Lockdown Jalan Terakhir dalam Menangani Pandemi Covid-19

"Tidak ada kesimpulan seperti itu yang dicapai," kata juru bicara FBI kepada Reuters melalui email, yang dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Pernyataan itu, mengutip pernyataan sebelumnya di mana FBI mengatakan akan “memberikan bantuan investigasi kepada mitra Lebanon kami” dalam penyelidikan yang dilakukan FBI.

"Pertanyaan lebih lanjut harus ditujukan kepada pihak berwenang Lebanon sebagai penyelidik utama," kata juru bicara FBI.

Baca Juga: Jerman Bertarung dengan Gelombang 2 Covid-19, Merkel Minta Anak Muda Hentikan Berpesta saat Pandemi

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x