Donald Trump Siap Ajukan Gugatan Senin Nanti: Fakta Sebenarnya Pilpres Ini Masih Jauh dari Selesai!

- 8 November 2020, 09:10 WIB
Joe Biden
Joe Biden /

PR PANGANDARAN - Joe Biden dan Kamala Harris memenangi Pilpres AS 2020. Biden dipastikan keluar sebagai presiden ke-46 Amerika Serikat.

Hal tersebut merupakan buah dari ambisi politiknya selama beberapa dekade dan upayanya untuk menjegal Donald Trump melanjutkan jabatannya di periode kedua.

Kendati demikian, Trump tak menerima keunggulan suara Biden begitu saja.

Baca Juga: Ringkus Komplotan Begal Sepeda yang Bikin Jengkel, Sahroni Apresiasi Polda Metro Jaya: Gerak Cepat!

Dalam pernyataannya yang dikeluarkan saat Trump sedang bermain golf di klubnya di Virginia, Trump menilai keunggulan Biden masih dini dan terburu-buru. Dirinya menduga ada yang ditutup-tutupi oleh Biden.

“Kita semua tahu mengapa Joe Biden terburu-buru untuk berpura-pura menjadi pemenang, dan mengapa sekutu medianya berusaha keras untuk membantunya: mereka tidak ingin kebenaran terungkap," kata Trump.

Dirinya menganggap bahwa pertarungan ini belum selesai. Pihak yang berhak mengumumkan kemenangan Pilpres bukanlah media.

Baca Juga: 'Kampanye Pakai Mobil Mewah Rendahkan Martabat Warga Surabaya', Hasto Senggol Machfud-Mujiaman

"Fakta sederhananya adalah pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum disertifikasi sebagai pemenang di negara bagian mana pun. Suara hukum menentukan siapa presiden, bukan media berita," tegas Trump.

Menanggapi santernya pemberitaan kemenangan Biden di media, Trump mengaku akan memulai melayangkan gugatannya terkait Pilpres ke pengadilan.

“Mulai Senin, kampanye kami akan mulai menuntut kasus kami di pengadilan untuk memastikan undang-undang pemilu ditegakkan sepenuhnya dan pemenang yang sah sudah duduk," ujarnya.

Baca Juga: Zaskia Gotik Melahirkan Anak Pertama, Sirajuddin Mahmud: Lahir dengan Prematur, Namun Tetap Sehat

Menurut Trump, pihaknya telah lama mencium aroma kecurangan yang dilakukan oleh pihak Biden dengan dugaan adanya penghitungan suara yang dinilainya ilegal.

"Rakyat Amerika berhak atas pemilihan yang jujur: itu berarti menghitung semua surat suara resmi, dan tidak menghitung surat suara ilegal. Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan publik memiliki kepercayaan penuh pada pemilihan kita. 

" Tetap mengejutkan bahwa kampanye Biden menolak untuk menyetujui prinsip dasar ini dan menginginkan surat suara dihitung bahkan jika itu palsu, dibuat-buat, atau diberikan oleh pemilih yang tidak memenuhi syarat atau sudah meninggal," tutur Trump.

Baca Juga: TREASURE Ungkap Anggota Paling Cocok untuk Konsep 'MMM', Lucunya Jihoon Malah Pilih Diri Sendiri

Trump mengaku tak akan menyerah. Rencananya untuk bertindak secara hukum diyakininya sebagai upaya memperjuangkan Demokrasi di Amerika Serikat.

“Jadi apa yang disembunyikan Biden? Saya tidak akan berhenti sampai Rakyat Amerika mendapatkan penghitungan suara yang jujur ​​yang layak mereka terima dan tuntutan Demokrasi," pungkasnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: AP News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah