Anggota DPRD Jabar Terserest Kasus Pemotongan Bansos, Pemeriksaan Dilakukan Secara Tertutup

2 Maret 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi Bansos /ANTARA.

PR PANGANDARAN - Kasus pemotongan bansos atau bantuan sosial masih dalam proses penyelidikan oleh Polres Tasikmalaya.

Kabarnya kasus pemotongan bansos ini akan berlanjut dilimpahkan ke Penyidik Kejaksaan Negeri Tasikmalaya.

Namun pihak kepolisian masih belum menyerahkan kasus ini dan memilih untuk merampungkan tugas mereka.

Baca Juga: Sempat Membantah, Bukti Perselingkuhan Nissa Sabyan-Ayus Akhirnya Dibongkar Sosok Ini

Setelah adanya laporan pemotongan bansos, saat ini terdapat tujuh lembaga pendidikan dan keagamaan dari Kecamatan Sukarame yang tengah dimintai keterangan.

Adapun sumber anggarannya yakni anggaran pemerintah provinsi Jawa Barat tahun 2020.

Akan tetapi diluar kasus itu, saat inipun diketahui kasus penyelidikan serupa juga dilakukan petugas dari Polda Jawa Barat. Bedanya, pemeriksaan yang dilakukan di kantor Polsek Taraju ini, bersumber dari anggaran bantuan provinsi Jawa Barat tahun 2019.

Baca Juga: Penculikan Terbesar, 317 Siswi Asrama Perempuan di Nigeria Diculik hingga Penyelamatan Dramatis

Artikel ini telah diterbitkan sebelumnya oleh Kabarpriangan.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Bola Panas Kasus Bansos Terus Menggelinding, Anggota Dewan Provinsi Disebut-sebut Terseret Pusaran Bansos'.

Mereka yang dimintai keterangannya pun merupakan para pemilik lembaga pendidikan keagamaan. Nyaris sama dengan anggaran 2020, kasus inipun menyeret nama anggota DPRD Jawa Barat sebagai pembawa bantuan. Bahkan pasword eksekutor pemotong bantuan juga sama percis yakni Subarkah.

Sayang tidak ada ada keterangan resmi dari aparat penegak hukum Polda Jawa Barat. Bahkan pemeriksaan yang dilakukan secara tertutup inipun minim keterangan dari kepolisian setempat.

Baca Juga: Viral Video Penyandang Disabilitas Dipukuli, NPCI Jabar Murka: Saya Sakit Hati Melihat Perlakuan Biadab

"Pemeriksaannya tertutup. Disini hanya meminjam tempat saja," jelas petugas yang enggan disebutkan identitasnya.

Sementara Ketua LBH Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Abdul Rofiq, sangat mengapresiasi kinerja penegak hukum akan pendalam yang tengah dilakukan. Hal ini pun menunjukan komitmen serius untuk mengungkap dalang kasus pemotongan yang telah merugikan para tokoh agama dan guru ngaji ini.

"Kami akan kawal terus hingga tuntas. Jangan sampai menguap di tengah jalan. Kami pun sangat mengapresisi dan mendukung kinerja aparat penegak hukum," tegas dia.*** (Aris Mohamad Fitrian/Kabarpriangan.pikiran-rakyat.com).

Editor: Imas Solihah

Sumber: Kabar Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler