PR PANGANDARAN - Pria di Tasikmalaya Jawa Barat ditemukan tewas tergantung di saung tengah sawah.
Kejadian tersebut terjadi pada Jumat, 9 April 2021 di di Kampung Lembur Gawir, Desa Kamulyan, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Diketahui pria tersebut berusia 65 tahun bernama Amud yang merupakan warga Kampung Ciherang Kelurahan Ciherang, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
Baca Juga: Kenangan Pangeran Philip dalam Jejak Kerajaan Inggris Era Ratu Elizabeth II
Dugaan sementara, Amud meninggal dengan cara bunuh diri tergantung akibat depresi.
Korban pertama kali ditemukan oleh saksi Duloh saat akan pergi ke sawah. Ketika melewati saung, saksi melihat seseorang dalam keadaan tergantung terikat oleh tali.
Hal tersebut mengejutkan saksi, selanjutnya Duloh memberitahukan warga bernama Dede dan melapor ke kepolisian.
"Begitu mendapat laporan, kami langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim INAFIS Polres Tasikmalaya Kota dan piket Reskrim, Intel dan SPKT," kata Kapolsek Cibeureum, AKP. Suyitno.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kabarpriangan.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Diduga Depresi, Pria Tua Ditemukan Tewas Tergantung di Saung Tengah Sawah'.
Menurutnya, pihaknya melakukan olah TKP dan memintai keterangan saksi-saksi. Sementara korban diperiksa oleh tim medis dari Puskesmas Manonjaya.
Baca Juga: Cek Fakta: Dihina di Indonesia, HRS Dikabarkan Mendapat Penghargaan di Malaysia, Ini Faktanya
Adapun hasil dari pemeriksaan, tidak ditemukan barang atau yang lainnya yang mengarah kepada penganiayaan atau tindakan kekerasan di TKP.
Petugas hanya menemukan tali tambang yang mengikat ke tiang saung, kemudian menjerat ke leher. Di bawah jenazah korban, ada sepatu yang diduga milik korban.
"Hasil pemeriksaan bersama dengan petugas medis Puskesmas, tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan atau pun luka pada tubuhnya," tuturnya.
Dikatakan Suyitno, pada celana korban ada bekas cairan yang keluar dari kemaluan. Setelah dilakukan pemeriksaan, keluarga korban menerima kejadian tersebut sebagai takdir dan menolak untuk dilakukan autopsi.
Jenazah korban diserahkan kepada keluarga untuk selanjutnya diurus untuk dimakamkan.*** (Ema Rohima/Kabarpriangan.pikiran-rakyat.com).