Jabar Waspada Serangan Gelombang Kedua Covid-19, Kepulangan 124 Pekerja Migran dan PPLN Diperketat

14 Mei 2020, 09:51 WIB
KEPALA Dinas Kesehatan Prov. Jabar Berli Hamdani, dan Sekretaris Dinkes Jabar Siska Gerfianti, saat menggelar jumpa pers di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu 13 Mei 2020. /Dok. HUMAS PEMPROV JABAR/

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia terutama Provinsi Jawa Barat tengah berupaya penuh mengontrol laju kenaikan kasus infeksi dan kematian akibat corona.

Ragam kebijakan mulai diberlakukan satu persatu, sebagai bentuk peran serta pemerintah menjaga seluruh penduduk Jabar yang berpotensi menularkan dan tertular virus corona.

Sebelumnya, Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat Provinsi Jawa Barat telah dilaksanakan sejak 6 Mei 2020 atau hampir sepekan.

Baca Juga: Iuran BPJS Naik Hampir 100 Persen, Pemerintah Dinilai Tak Perhatikan Nasib Masyarakat saat Corona

Berdasarkan data dari situs pantau pikobar.jabarprov.go.id per, 13 Mei 2020 kemarin, tercatat 1.556 orang penduduk Jabar terinfeksi corona, diantaranya 237 orang berhasil sembuh.

Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs Galamedia, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani mengatakan bahwa Jabar kini tengah mewaspadai adanya serangan gelombang dua virus corona.

Sebagaimana diketahui, Jabar telah memfasilitasi kepulangan 86 warga dari sejumlah negara, diantaranya 38 warga dari Arab Saudi pada Selasa, 5 Mei 2020.

Baca Juga: Satu Orang Meninggal akibat Corona, Ribuan Karyawan Pabrik di Bekasi Terpaksa Dirumahkan

Sehingga, menurut Berli Hamdani kepulangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), sangat berpotensi membawa virus corona dan memicu adanya gelombang dua.

Kendati demikian, mereka berkomitmen akan menjalankan pengawasan secara ketat  terhadap kedatangan PPLN tersebut.

Mulai dari swab test di Bandara Soekarno-Hatta hingga koordinasi dengan gugus tugas di kabupaten dan kota.

Baca Juga: Update Corona Indonesia Rabu, 13 Mei 2020: Pasien Sembuh Naik 3 Kali Lipat dari Angka Kematian

Serangkaian tes yang akan mereka jalani diantaranya, pemeriksaan imigrasi di Bandara berikut tes cepat suhu tubuh.

Kemudian, mereka diberangkatkan menuju Gedung BPSDM Provinsi Jabar di Kota Cimahi guna menjalani test swab, pemeriksaan klinis, dan karantina.

Hal itu diterapkan untuk memastikan mereka dalam kondisi sehat.

Baca Juga: Terancam Kelaparan, Kanada Pulangkan Dua Panda Raksasa ke Tiongkok

"Kalau terjadi positif swab kita berikan tata laksana kasus Covid-19 sesuai prosedur. Kalau tidak ada gejala bisa menjalankan isolasi di BPSDM atau isolasi di rumah sakit kalau ada gejala, di 105 RS rujukan yang sudah ditetapkan Gubernur Jawa Barat," ujarnya.

Protokol kesehatan akan diterapkan kepada pekerja migran Indonesia asal Jabar yang mengalami repatriasi.

Sejak 1 Januari-11 Mei 2020, Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Dinakertrans) Jabar mencatat 5.320 pekerja migran asal Jabar menjalani pemulangan.

Baca Juga: BERITA BAIK dari RS Rujukan Covid-19 untuk Indonesia, 1.232 Pasien Berhasil Kalahkan Virus Corona

Berdasarkan catatan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 34.300 pekerja migran dari 54 negara akan kembali ke Tanah Air pada Mei-Juni 2020.

Sebelumnya, pada Januari sampai 4 Mei 2020, tercatat 126.742 pekerja migran Indonesia dipulangkan.

"Kita sudah menyiapkan tim untuk melakukan penjemputan, berkoordinasi dengan pihak Bandara Soekarno-Hatta, sehingga PPLN dan pekerja migran yang mengalami repatriasi akan menjalani protokol kesehatan yang ketat," pungkas Berli.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler