Ribuan Telur Busuk Bantuan Gubernur Jabar Ditemukan, Uu: Kasihan, Seharusnya Bansos Masuk Tahap 3

17 Juni 2020, 19:44 WIB
ILUSTRASI telur busuk yang ditemukan dalam sembako. /PIXABAY/Couleur/

PR PANGANDARAN - Sebanyak 1.200 lebih telur segar didistribusikan pemerintah kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Padawaras Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya.

Pendistribusian itu dilakukan sebagai pengganti ribuan telur busuk Bantuan Gubernur untuk mereka yang terdampak Covid-19.

Sebelumnya, warga Tasikmalaya ramai mengeluhkan temuan telur busuk dalam bansos sembako Covid-19. Kemudian Pihak Perum Bulog selaku penyedia barang segera menggantinnya.

Baca Juga: Tuhan akan Segera Musnahkan Dunia, Kalender Suku Maya: Kiamat Terjadi Minggu, 21 Juni 2020

"Alhamdulillah berkat semuanya telur yang kemarin ditemukan busuk sudah diganti oleh Bulog dengan telur yang baru. Perwakilan dari Bulog bahkan langsung mengawal pengiriman telur pengganti," ujar Kepala Desa Padawaras, Yayan Siswandi kepada PikiranRakyat-Pangandaran.com.

Pengawalan itu dilakukan Yayan guna memastikan jika telur segar yang baru dalam kondisi layak konsumsi.

Lebih lanjut, pihak Desa Padawaras menyampaikan apresiasi terhadap respon cepat Perum Bulog gudang Tasikmalaya yang mengganti telur busuk dengan telur yang baru.

Baca Juga: Diberi Julukan Presiden Poligami, Pengusaha Kuliner: Bukan Masalah Bosan Justru Cinta Istri Pertama

"Kami berterima kasih atas respon cepat dari gudang bulog. Jadi permasalahan ini tidak melebar dan meluas. Kami apresiasi sekali," kata Yayan.

Terkait tragedi bantuan Gubernur yang 'cacat' dari Perum Bulog ketika mendistribusikan telur, Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum menyayangkan kejadian ini.

Mengingat, bantuan ini cukup krusial bagi warga Tasikmalaya ditengah krisis pandemi Covid-19.

Baca Juga: Viral, Uang Koin Rp 1000 Gambar Kelapa Sawit Dijual hingga Jutaan Rupiah

Uu menjelaskan, munculnya telur busuk dalam Bantuan Gubernur disebabkan lambatnya proses distribusi oleh PT POS. Selain sudah teranggarkan seluruhnya, seharusnya bantuan dari Gubernur Jawa Barat pada bulan Juni ini sudah masuk tahap tiga.

Namun, kenyataan di lapangan bantuan yang diterima masyarakat terdampak Covid-19 baru tahap satu.

"Ini permasalahanya ada dari distribusi PT POS. Dulu mereka sanggup untuk distribusikan bantuan tepat waktu. Tapi kenyataanya tidak. Hari ini masih banyak masyarakat yang baru nerima bantuan Gubernur tahap satu harusnya sudah tahap tiga," terang Uu.

Baca Juga: Dituding Tak Serius Urus Pendidikan Jabar, Ridwan Kamil Bikin Guru Kecewa Tiga Kali Berturut-turut

Uu mengaku kasihan terhadap masyarakat yang terdampak paling parah Covid-19. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Gubernur dan dirinya pun ikut disalahkan. Padahal masalahnya ada didistribusi pengiriman barang.

Sementara itu, setelah warga ramai mengeluhkan bantuan itu, muncul sebuah wacana bahwa Bantuan Gubernur Jawa Barat akan diberikan dalam bentuk uang tunai.

Menelisik di lapangan, Uu mengungkap tidak setuju bantuan dengan uang tunai dipilih sebagai opsi penyelesaian masalah.

Baca Juga: Nyaris 500 Warga Tasikmalaya Terjangkit DBD, Kepala P2P: Kasusnya Terus Meningkat Drastis

Hal ini lantaran kebanyakan dari masyarakat justru lebih memerlukan bantuan sembako dibandingkan uang.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Kabar Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler