PR PANGANDARAN - Kisah mengharukan datang dari remaja berusia 16 tahun yang memilih jadi penjual cilok di Pangandaran setelah putus sekolah.
Sebut saja namanya Dini Novitasari. Dini bersama kakak dan ayahnya, memilih berjualan cilok di pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.
Dini dan sekeluarga melakoni pekerjaan jadi penjual cilok di Pangandaran sudah cukup lama yakni 2 tahun.
Dini merupakan gadis remaja asal Dusun Jamban, Desa Sidaharja, Kecamatan Lakbok, Kabupaten Ciamis.
Dini terpaksa berjualan cilok setelah putus sekolah saat kelas I SMA. Hal itu dikarenakan Dini dan keluarga tak sanggup dengan beban biaya sekolah.
"Beruntung ya warga Pangandaran mah sekolahnya bisa gratis, kalau di tempat saya masih bayar," kata Dini kepada “KP” di Pantai Timur Pangandaran, Sabtu 6 Maret 2021.
Baca Juga: Disebut Artis Tukang Kampanye Vaksin, Anji Sentil Akun Konspirasi Covid-19: Coba Beri Jalan Keluar!
Dini menuturkan, sebelumnya dirinya dan keluarganya selama satu tahun tinggal di Pangandaran karena penghasilan dari berjualan cilok masih menjanjikan.
"Namun pandemi Covid-19 telah membuat penghasilan kami anjlok, Pak," kata Dini.
Karena itulah, lanjut Dini, keluarganya terpaksa kembali ke kampungnya di Lakbok. Sebelumnya ia tinggal di gubuk sederhana di sekitar Pasar Wisata Pangandaran.
Baca Juga: Ada Sosok Kuntilanak di Belakang Foto Lawas Kaesang Pangarep dan Felicia Tissue, Benarkah?
"Di lahan kosong, entah tanah siapa. Sekarang kami bertiga yaitu saya, bapak, dan kakak saya pulang pergi Lakbok-Pangandaran dan masih berjualan cilok. Roda dorong saya titipkan di masjid di Kompleks Pasar Wisata dan sudah mendapat izin dari Pak Ustaz," tuturnya.
Artikel ini telah tayang sebelumnya di Kabarpriangan.pikiran-rakyat.com dengan judul 'Remaja Cantik Asal Ciamis Jadi Penjual Cilok di Pangandaran'.
Di Pangandaran enak
Baca Juga: Perang Dunia 3 Diprediksi Pecah, Pusat Pertikaian Terjadi Sangat Dekat dengan Indonesia
Dalam sehari, lanjut Dini, kalau jualan ciloknya laris dirinya bisa mendapatkan penghasilan kotor berikut modal sekitar Rp 200. 000.
"Hari ini, karena sepi saya baru dapat Rp 45.000, Pak," kata Dini.
Menurut Dini, selama ini sudah banyak yang menyarankan untuk menjadi warga Kabupaten Pangandaran agar bisa sekolah gratis.
Baca Juga: Menggadu pada Kahiyang Ayu hingga Presiden Jokowi, Bukti Cinta Felicia Tak Terima Kaesang Selingkuh
"Ya sih enak, bisa sekolah dan berobat gratis jika memiliki KTP Pangandaran. Tapi untuk sementara biar seperti ini saja. Mungkin bapak saya punya pertimbangan lain," ujar Dini.*** (Agus Kusnadi/KabarPriangan.pikiran-rakyat.com).
Artikel Rekomendasi