PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia terutama Provinsi Jawa Barat tengah berupaya penuh mengontrol laju kenaikan kasus infeksi dan kematian akibat corona.
Ragam kebijakan mulai diberlakukan satu persatu, sebagai bentuk peran serta pemerintah menjaga seluruh penduduk Jabar yang berpotensi menularkan dan tertular virus corona.
Sebelumnya, Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat Provinsi Jawa Barat telah dilaksanakan sejak 6 Mei 2020 atau hampir sepekan.
Baca Juga: Iuran BPJS Naik Hampir 100 Persen, Pemerintah Dinilai Tak Perhatikan Nasib Masyarakat saat Corona
Berdasarkan data dari situs pantau pikobar.jabarprov.go.id per, 13 Mei 2020 kemarin, tercatat 1.556 orang penduduk Jabar terinfeksi corona, diantaranya 237 orang berhasil sembuh.
Dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari situs Galamedia, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, Berli Hamdani mengatakan bahwa Jabar kini tengah mewaspadai adanya serangan gelombang dua virus corona.
Sebagaimana diketahui, Jabar telah memfasilitasi kepulangan 86 warga dari sejumlah negara, diantaranya 38 warga dari Arab Saudi pada Selasa, 5 Mei 2020.
Baca Juga: Satu Orang Meninggal akibat Corona, Ribuan Karyawan Pabrik di Bekasi Terpaksa Dirumahkan
Sehingga, menurut Berli Hamdani kepulangan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN), sangat berpotensi membawa virus corona dan memicu adanya gelombang dua.
Kendati demikian, mereka berkomitmen akan menjalankan pengawasan secara ketat terhadap kedatangan PPLN tersebut.
Artikel Rekomendasi