PANGANDARAN TALK - Belum usai pandemi Covid-19, Indonesia kini dibuat khawatir dengan kasus penyaki lain, yakni Hepatitis Misterius.
Sesuai namanya, belum ada kejelasan mengenai penyakit Hepatitis Misterius yang sudah terdeteksi di Jakarta.
Di Jawa Barat sendiri belum terlaporkan adanya temuan penyakit hepatitis akut ini.
Pemprov Jabar masih menunggu arahan dari Kementerian Kesehatan perihal penanganan kasus hepatitis misterius tersebut.
Baca Juga: Kalah Telak 0-3 dari Vietnam, Mampuhkah Timnas Indonesia U 23 Rebut 3 Poin dari Timor Leste?
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menuturkan, kasus hepatitis yang menewaskan tiga anak di Jakarta ini masih berada di ranah isu nasional.
Sejauh ini Kemenkes belum memberikan arahan spesifik kepada pemerintah daerah.
Dengan begitu, Ridwan Kamil menegaskan bahwa pihaknya belum bisa mengeluarkan kebijakan apapun perihal penyakit tersebut.
"Hepatitis masih di isu nasional kami masih menunggu arahan dari Kemenkes jadi belum bisa saya sampaikan ke publik sekarang karena dari Kemenkes belum ada arahan tertentu kepada pemda," ujar Ridwan Kamil di Garut, Jumat (6/5/2022).
Indonesia telah melaporkan adanya 3 kasus kematian anak yang diduga kuat terjadi karena infeksi virus hepatitis misterius.
Tak hanya di Jakarta, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hingga 1 Mei 2022 setidaknya ada 228 kasus yang terjadi di 20 negara.
"Di daerah belum banyak terpantau karena kasusnya memang ada di dunia, di Jakarta ada dan di Jabar belum terpantau laporan yang signifikan," katanya.
Baca Juga: Pemudik Tujuan Jabodetabek, Hindari Jalur Ini Sampai 2 hari ke Depan
Namun demikian, Jabar akan tetap waspada dan mengedukasi warga khususnya orang tua yang memiliki anak-anak agar membiasakan beraktivitas sehat guna mencegah penularan hepatitis misterius.
Langkah pencegahan yang paling mudah dilakukan yakni sering mencuci tangan, mengonsumsi air bersih yang matang, menggunakan alat makan masing-masing, memakai masker, dan menjaga jarak.
"Kita terus edukasi warga khususnya orang tua yang punya anak-anak di pandemi COVID-19 harus waspadai juga sebuah situasi baru terkait hepatitis yang tiba-tiba meningkat. Caranya sama seperti protokol kesehatan COVID-19," jelas Ridwan Kamil.
Pihaknya juga akan terus memantau mengenai keterkaitan antara hepatitis misterius ini dengan COVID-19.
"Apapun itu kita terus pantau apakah ada hubungannya dengan mutasi COVID-19 atau bukan belum bisa saya sampaikan ke publik sekarang," pungkas Ridwan Kamil.***
Artikel Rekomendasi