Mengingat, bantuan ini cukup krusial bagi warga Tasikmalaya ditengah krisis pandemi Covid-19.
Baca Juga: Viral, Uang Koin Rp 1000 Gambar Kelapa Sawit Dijual hingga Jutaan Rupiah
Uu menjelaskan, munculnya telur busuk dalam Bantuan Gubernur disebabkan lambatnya proses distribusi oleh PT POS. Selain sudah teranggarkan seluruhnya, seharusnya bantuan dari Gubernur Jawa Barat pada bulan Juni ini sudah masuk tahap tiga.
Namun, kenyataan di lapangan bantuan yang diterima masyarakat terdampak Covid-19 baru tahap satu.
"Ini permasalahanya ada dari distribusi PT POS. Dulu mereka sanggup untuk distribusikan bantuan tepat waktu. Tapi kenyataanya tidak. Hari ini masih banyak masyarakat yang baru nerima bantuan Gubernur tahap satu harusnya sudah tahap tiga," terang Uu.
Baca Juga: Dituding Tak Serius Urus Pendidikan Jabar, Ridwan Kamil Bikin Guru Kecewa Tiga Kali Berturut-turut
Uu mengaku kasihan terhadap masyarakat yang terdampak paling parah Covid-19. Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Gubernur dan dirinya pun ikut disalahkan. Padahal masalahnya ada didistribusi pengiriman barang.
Sementara itu, setelah warga ramai mengeluhkan bantuan itu, muncul sebuah wacana bahwa Bantuan Gubernur Jawa Barat akan diberikan dalam bentuk uang tunai.
Menelisik di lapangan, Uu mengungkap tidak setuju bantuan dengan uang tunai dipilih sebagai opsi penyelesaian masalah.
Baca Juga: Nyaris 500 Warga Tasikmalaya Terjangkit DBD, Kepala P2P: Kasusnya Terus Meningkat Drastis
Artikel Rekomendasi