"Bukan sekali saja. Tapi sering. Marahnya dengan menggunakan kata-kata kasar," kata Hamid.
Baca Juga: Viral Foto Jadul Tahun 1998: Ternyata Jokowi Pernah Gelar Seminar, Sri Mulyani yang Jadi Narasumber
Saat kejadian, Kamis 16 Juli 2020, Hamid mengaku gelap mata karena korban kembali berkata kasar kepadanya saat mencari ibunya. Terlebih ia juga mengaku dalam keadaan mabuk berat.
"Saya bawa ke lantai tiga, lalu saya tenggelamkan di toren," kata dia yang mengelak membawa korban ke atas dengan cara membekap.
Setelah membunuh korban, tersangka akhirnya berpura-pura tidak mengetahui saat keluarga korban mencari korban karena tak kunjung pulang. Pada keesokan harinya, Jumat 17 Juli 2020, Hamid meminta agar adiknya mengecek toren air.
Baca Juga: Viral Foto Jadul Tahun 1998: Ternyata Jokowi Pernah Gelar Seminar, Sri Mulyani yang Jadi Narasumber
"Saya minta adik saya cek toren air. Adik saya menemukan AE. Saya pura-pura ikut panik. Saya menunjukkan keberadaan korban karena saya kepikiran malam harinya setelah membunuh," kata pengamen yang sering mengamen di wilayah Dago, Kota Bandung.
Hamid pun menceritakan, anak tirinya memang sudah terbiasa berkata kasar mengikuti cara ibunya. Sebab, ia sering ikut mengamen dengan ibunya di Kereta Api jurusan Cicalengka-Bandung.
"Memang begitu (berkata kasar). Dia sering ikut ibunya mengamen," kata dia yang tak menunjukkan rasa penyesalannya setelah menghabisi nyawa anak tirinya.
Baca Juga: Polo Srimulat Masuk Rumah Sakit Hingga Dibius, Calon istri: Sempat Berontak Copot Alat Medis
Artikel Rekomendasi