Ternyata Covid-19 Berdampak Baik bagi Sungai Citarum, Mengapa Bisa? DLH Jawa Barat Ungkap Alasannya

- 29 September 2020, 18:31 WIB
Sungai Citarum.
Sungai Citarum. /Galamedia/

PR PANGANDARAN – Hampir seluruh aspek kehidupan saat ini begitu terdampak oleh Covid-19. Tak hanya dampak negatif, nyatanya pandemi ini juga membawa dampak positif.

Seperti yang dinyatakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat, bahwa tingkat pencemaran air di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum sudah menurun.

Selain karena upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah melalui program Citarum Harum, penurunan tingkat pencemaran itu juga dipengaruhi oleh keadaan pandemi Covid-19.

Baca Juga: Selalu Tak Datang Tiap Diundang, Menkes Terawan Jadi Sorotan, Netizen: Ada Risiko Kebuka Boroknya

"Jika dilihat dari online monitoring system yang kita miliki, kondisi Sungai Citarum saat ini sudah mengalami banyak peningkatan, termasuk dari aspek kualitas airnya. Hal ini juga dipengaruhi Covid-19 yang banyak membuat aktivitas industri terhenti," kata Kepala DLH Jawa Barat, Prima Mayaningtias dalam siaran pers pemerintah, seperti dikutip dari jabar.antaranews.com pada Selasa, 29 September 2020.

Citarum yang pernah menduduki predikat sungai terkotor di dunia diklaim oleh DLH Jabar kondisinya makin membaik. Terlihat dari beberapa parameter yang memenuhi ketentuan.

“Dalam beberapa parameter, (air sungai) telah memenuhi baku mutu, dalam artian sudah sesuai ketentuan. Walaupun masih ada pencemaran, kondisi saat ini sudah masuk ke dalam cemar ringan," kata Prima.

Baca Juga: Merchant Baru ShopeePay Minggu ini Penuh dengan Fesyen dan Makanan Lezat

Prima mengambil contoh data yang diperoleh dari daerah lintasan Sungai Citarum di kawasan industri semisal di Cisirung dan Nanjung di Kabupaten Bandung.

Berdasarkan data itu, parameter kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical Oxygen Demand/COD) yang menandakan tingkat cemaran industri pada 2020 angkanya tercatat menurun signifikan dibanding tahun sebelumnya.

"COD tahun ini jauh menurun, nilainya sudah tidak jauh berbeda dari standar baku mutu," ucap Prima.

Baca Juga: Terungkap, Deretan Aplikasi Android Berikut Bisa Mencuri Data Pengguna, Uninstall Sekarang!

Selain COD, menurut dia, kadar oksigen terlarut (Biological Oxygen Demand/BOD) di Sungai Citarum juga memperlihatkan adanya penurunan tingkat pencemaran limbah domestik di tahun 2020 ini dibanding tahun sebelumnya.

“Pada 2018 bisa kita lihat air Citarum saat airnya sedang berkurang seperti sekarang, kondisinya bau menyengat, banyak sampah. Sekarang bau sudah tidak ada, sampah juga jauh berkurang," tutur Komandan Sektor 7 Satgas Citarum Harum, Kolonel Purwadi.

Sementara tingkat cemaran limbah industri dan sampah domestik menurun, Prima masih mengkhawatirkan pencemaran Sungai Citarum akibat feses manusia dan hewan.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Dituding Tidak Ramah dan Represif Terhadap Kaum Islamis, Wamenag: Itu Keliru!

"Yang masih cukup tinggi adalah total bakteri E.coli yang berasal dari limbah hewan ternak dan manusia. Angkanya menurun bila dibandingkan dengan sebelum pada 2020, tapi masih relatif tinggi. Hal ini menunjukkan sanitasi masih harus menjadi perhatian," ungkap Prima.

Menurut Prima, pihaknya bersama Satgas Citarum Harum akan terus menjalankan setidaknya 13 program untuk atasi masalah di DAS Citarum dari hulu hingga hilir.

Prima menuturkan, meski dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini banyak terjadi perubahan dalam segi anggaran, upaya penanganan pencemaran di Sungai Citarum tidak terlalu terpengaruh.

Baca Juga: Liga 1 dan Liga 2 Terpaksa Ditunda Lagi, Kompetisi Bakal Sulit Dilaksanakan Jika Digulirkan Desember

"Hasilnya, walaupun di 2020 ada refocusing anggaran besar-besaran karena Covid-19, sudah ada perkembangan secara signifikan.

"Bagaimana penanganan sedimentasi, erosi hingga normalisasi sungai sudah dilakukan. Juga edukasi masyarakat terkait pembuangan sampah dan keramba jaring apung," pungkas Prima.***

 

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah