Network
PANGANDARAN TALK - Puasa Bulan Rajab merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Islam.
Adapun, 1 Rajab tahun ini jatuh pada Rabu 2 Februari kemarin.
Namun, berapa harikah puasa sunnah bulan Rajab tersebut sesuai anjuran Rasulullah SAW?
Habib Umar bin Hafidz menjelaskan bahwa di bulan Rajab sahabat Nabi, Sayyidina Ali telah mengkhususkan dirinya untuk ibadah.
Disebutkan dalam Hadist bahwa di malam bulan Rajab menjadi salah satu waktu yang tepat untuk dikabulkannya doa.
Baca Juga: Istri Tidak Mendapat Nafkah Batin? Ini Saran dari Buya Yahya Sesuai Ajaran Islam
"Telah datang hadist shahih bahwa Nabi SAW puasa di bulan Rajab dan memuliakannya dan mengagungkannya," kata Habib Umar bin Hafidz.
Selanjutnya, dalam hadist yang diriwayatkan Abdul Hasan Ali bin Muhammad Arrib'i, dengan sanad yang perawinya tsiqot..
"Bahwa Urwah bertanya kepada Sayyidina Abdullah Bin Umar, Apakah Rasullulah berpuasa di bulan Rajab? Ia menjawab: Iya beliau berpuasa di bulan Rajab dan memuliakan bulan ini dan memberinya nama FARD di antara sekian bulan-bulan haram," jelas Habib Umar bin Hafidz.
Selanjutnya, Habib Umar bin Hafidz mengatakan, sebagaimana disebutkan dalam hadist, perbanyaklah istighfar di bulan Rajab, sungguh Allah SWT di setiap saatnya memiliki hamba-hamba yang dimerdekakan-Nya di bulan Rajab dari api neraka.
Baca Juga: Jarang Diketahui Orang, Ternyata Seorang Pengembang GPS Merupakan Perempuan Muslim, Simak Penjelasannya
Kemudian disebutkan, sebaiknya dalam menyambut bulan Rajab diisi dengan ibadah puasa sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi SAW, paling tidak tiga hari.
"Puasalah sedikit di Bulan Rajab walau hanya tiga hari," jelas Habib Umar bin Hafidz, seperti yang dilansir PangandaranTalk.com dari kanal Youtube Al Wafa Tarim, yang diunggah pada 30 Januari 2022.
Selain itu, bentuk ibadah lain yang dianjurkan selama bulan Rajab adalah memperbanyak istighfar, menyembelih hewan (kambing) bagi setiap keluarga serta bersedekah.***
Artikel Rekomendasi