Dengan demikian Walisongo diartikan sebagai wali sembilan yang dimaknai sebagai sembilan orang yang mencintai dan dicintai Allah.
Masyarakat Jawa memandang Wali Songo sebagai pemimpin atau ketua kelompok dari sejumlah besar mubaligh Islam.
Mereka mengemban tugas menjalankan misi dakwah Islam di daerah-daerah yang belum terjamah oleh syiar Islam di tanah Jawa.
Lebih jauh lagi, sebagaimana diuraikan dalam buku tersebut, masyarakat Jawa umumnya mengaitkan Wali Songo itu hidup dalam kesucian dengan kekuatan batin yang tinggi, ilmu kesaktian luar biasa, memiliki ilmu jaya kawijayan, serta keramat atau karomah.
Meski Wali Songo secara harfiah berarti sembilan wali, tetapi ada perbedaan jumlah jumlah wali tersebut menurut beberapa versi.
Dalam kitab Walisana yang disusun oleh Sunan Dalem atau Sunan Giri II, jumlah para wali penyebar syiar Islam itu sebanyak delapan orang.
Baca Juga: 6 Tips Cara Cepat Memenangkan Lomba Panjat Pinang 17 Agustusan HUT Kemerdekaan RI ke 77
Kedelapan wali itu adalah: (1) Sunan Ampel, (2) Sunan Gunung Jati, (3) Sunan Ngudung, (4) Sunan Giri di Giri Gajah, (5) Sunan Makdum di Bonang, (6) Sunan ‘Alim di Majagung, (7) Sunan Mahmud di Drajat, (8) Sunan Kali disebut wali terakhir.
Walisana sendiri berasal dari gabungan kata bahasa Arab, Wali (Waliyullah) dan Tsana (kebaikan), yang jika disatuartikan menjadi penyebar kebaikan.
Artikel Rekomendasi