Tampik Dapat Izin Lobster Gegara Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati: Nepotismenya di Mana?

4 Desember 2020, 08:30 WIB
Rahayu Saraswati /Instagram/

PR PANGANDARAN - Perkembangan kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster yang menjerat mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo beserta sejumlah orang lainnya makin meluas.

Baru-baru ini, nama Rahayu Saraswati mendadak jadi sorotan publik karena diduga turut terlibat dalam pusaran kasus tersebut.

Calon Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berpasangan dengan Muhammad ini dituding terlibat kasus korupsi ekspor benih lobster karena dirinya merupakan keponakan Prabowo Subianto.

Baca Juga: J-Hope Kepergok Pajang Foto Seksi di Laptop, Ternyata Tinashe Penyanyi AS yang Suka Berburu Hantu

Sebab, diketahui bahwa Prabowo Subianto, Edhy Prabowo merupakan petinggi Partai Gerindra dan wanita yang akrab dipanggil Sara ini adalah kader partai tersebut.

Tudingan yang telah kadung beredar mengatakan bahwa ada dugaan nepotisme di internal Partai Gerindra yang membuat Sara bisa mendapatkan izin ekspor benih lobster.

Melihat banyaknya berita itu, Sara mengaku geram. Dirinya kemudian memanfaatkan kesempatan berbincang dengan Deddy Corbuzier untuk membeberkan bahwa dugaan itu sama sekali tidak berdasar.

Baca Juga: Honor Juri Master Chef Indonesia dan MC Indonesian Idol Dibongkar, Chef Arnold ke Boy: Ternyata Beda

Deddy Corbuzier penasaran dengan inti dari narasi isu yang beredar bahwa apakah ada kemungkinan bahwa dugaan nepotisme itu benar adanya.

"Jadi, ada dua episode (YouTube milik Sara) yang udah gue jelasin panjang lebar. Bahkan Bapak Hasjim Djojohadikusumo pun memberikan penjelasan," kata Sara, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis, 3 Desember 2020.

Pada kesempatan bersama Deddy, Sara sedikit mengulang apa yang telah dibahasnya itu ke dalam tiga poin utama, yaitu Korupsi, Kolusi dan Nepotisme atau yang disingkat KKN.

Baca Juga: Geram Dituding Terlibat dalam Korupsi Lobster, Keponakan Prabowo: Kembara Saya Tahun 1996, Rintis...

Sara menampik dirinya terlibat korupsi atau kolusi dalam kasus ekspor benih lobster di KKP.

"Karena, satu, KKN, Korupsi ya kan? Enggak tuh di situ, korupsi itu seolah-olah gue ngambil dari situ lah ya. Kolusi, seolah-olah kan ada oh kita kerja sama bikin sesuatu supaya terjadi sesuatu," tuturnya.

Lalu menyoal nepotisme, menurutnya tak logis tudingan itu bahwa hanya karena dirinya merupakan keponakan Prabowo. Sebab, tak hanya dirinya, banyak perusahaan lain yang juga mendapat izin ekspor.

Baca Juga: Anji Curhat Mobilnya Dibobol Maling, Virgoun Bongkar Pengalaman Pahit di Cileungsi: Depan Mata Gue..

"Lah ini ada 61 perusahaan yang dapet izin. Nepotismenya di mana kalau nepotisme kan berarti aki dikasih wewenang, hanya saya saja," katanya.

Ketika disanggah oleh Deddy bahwa ia setuju Sara tak ada indikasi korupsi dan kolusi. Tapi soal nepotisme, Deddy bertanya apakah Sara merupakan ahli di bidangnya.

"Tadi kan udah gua jelasin. Perusahaan itu udah berdiri di bidang kelautan dan perikanan itu udah 34 tahun. Untuk pindah dari mutiara ke lobster, itu sangat masuk akal. Tempatnya kita udah punya dan tinggal dapet izin.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Libra, Scorpio, Sagitarius, Jumat 4 Desember 2020, Tebak Siapa yang Bakal 'Nembak'?

Sara mengungkapkan bahwa perusahaannya ketika itu mengikuti seluruh prosedur yang berlaku hingga akhirnya mendapat izin ekspor.

"Dan sedangkan yang kita juga waktu itu presentasikan ke para dirjen dan staf-staf eselon dua dan tiganya yang di KKP itu, karena setiap perusahaan harus melalui  interview, lokasi tempat kita bekerja juga dievaluasi, dateng dari balai-balainya, itu semua tahap-tahapnya kita lalui," ungkapnya.

Sekali lagi, Sara menjelaskan bahwa dirinya dan perusahaan ketika itu benar-benar telah melakukan semua yang dipersyaratkan oleh KKP dan pihak KKP juga menjalankan mekanisme tersebut.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Aries, Taurus, Gemini, Jumat 4 Desember 2020, Karier Siapa yang Terancam Dipecat?  

Sebab, jika tidak, seluruh pihak yang terlibat di sana akan ikut terseret kasus bersama Edhy Prabowo.

"Dilakuin. Kita ada buktinya kok. Mereka datang ke sana, ada fotonya. Kalau mereka tidak melakukan itu, mereka juga bakal terjerat dong. Bukan hanya Pak Edhy nya, tapi (juga) yang di bawahnya. Karena kan mereka tidak melakukan tahapan itu. Tapi kita melakukan itu. Interview prosesnya, ada. Kalau mau aku juga bisa lihatin presentasinya. Presentasinya bahkan kita ngomong Aqua Culture Ocean Forest, yang itu bukan hanya mengembangkan atau membudidayakan lobster," tandasnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: YouTube

Tags

Terkini

Terpopuler