Terapi Penyembuhan Covid-19 Nebulisasi Dipopulerkan di Indonesia, dr. Faheem Younus: Hentikan Ini

22 Juli 2021, 20:30 WIB
dr. Faheem Younus. /Twitter.com/@FaheemYounus

PR PANGANDARAN – dr. Faheem Younus kembali memberikan pandangannya tentang penanganan Covid-19 di Indonesia.

Salah satunya terkait dengan praktik terapi penyembuhan Covid-19 menggunakan metode nebulisasi.

Belakangan beredar video yang memperlihatkan proses penyembuhan Covid-19 dengan metode Nebulisasi.

Baca Juga: Asal-usul Covid-19: Tiongkok Tolak WHO Sebut Wuhan Sumber Virus Corona

Nebulisasi atau terapi penguapan disebut-sebut efektif menangani penyintas Covid-19.

Praktik nebulasi ini dilakukan oleh seorang dokter bernama Pratiwi.

Lebih lanjut, praktik nebulisasi ini diketahui bertujuan mengeluarkan dahak pasien.

Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Ikatan Cinta 22 Juli 2021: Sumarno Siuman, Jadi Saksi Pembunuhan Roy hingga Elsa Ditangkap

Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik, terlihat bagaimana cara kerja terapi nebulisasi tersebut.

Unggahan itu diketahui dibagikan oleh pengguna Twitter @Ghurem2.

Ia pun juga menambahkan keterangan dalam unggahan tersebut.

Baca Juga: Ramai Dituding Settingan, Rizki DA Boyong Nadya Mustika dan Putranya ke Medan untuk Pertama Kali

“Penyembuhan pasien Covid-19 dengan terapi ‘nebulizer/penguapan,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan agar penemuan tersebut dapat membantu.

“Semoga penemuan baru ini bisa membantu,” ujarnya.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Ikatan Cinta 22 Juli 2021: Elsa Ditarik ke Penjara karena Mama Sarah Menyerah Ditanya Nino

Ia juga mengatakan agar cara tersebut mampu menyembuhkan pasien Covid-19.

“Apapun caranya yang penting sembuh dan tidak membahayakan pasien,” katanya.

Lebih lanjut, unggahan @Ghurem2 tersebut justru mendapatkan kritik dari Dr. Faheem Younus.

Baca Juga: WHO Curiga Virus Covid-19 dari Kebocoran Laboratorium Wuhan, Tiongkok Tolak Mentah-mentah

Lewat Twitter, ia membagikan alasan mengapa praktik nebulisasi tidak tepat menangani Covid-19.

Dr. Faheem Younus bahkan mempertanyakan peran media yang turut mempromosikan praktik nebulisasi tersebut.

“Mengapa media mempromosikan protokol buatan sendiri yang hanya meningkatkan risiko?” ujarnya.

Baca Juga: Gadis 5 Tahun Ditawan Berhari-hari, Sementara Ayahnya Dibunuh Pria Amerika Serikat

Lebih lanjut, Dr. Faheem Younus mengatakan bahwa praktik nebulisasi hanya meningkatan sebaran Covid-19.

“Nebulisasi dapat menyebarkan virus lebih lanjut,” ungkapnya.

Dr. Faheem Younus pun menghimbau agar menghentikan praktik nebulisasi tersebut.

“Hentikan ini,” ujarnya.***

 

 

Editor: Imas Solihah

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler