Kalung Antivirus Corona ala Kementan: Klaim Bisa Bunuh 42 Persen Covid-19 Hanya dalam Waktu 15 Menit

4 Juli 2020, 14:10 WIB
Kalung antivirus corona produksi Kementerian Pertanian. /Kementerian Pertanian /

PR PANGANDARAN - Kementerian Pertanian disebut akan memproduksi kalung antivirus Corona dari tanaman eucalyptus atau atsiri secara massal pada Agustus 2020 mendatang.

Diberitakan Galamedia News, Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian mengklaim dari hasil laboratorium, ada dua jenis eucaplyptus yang efektif membunuh Covid-19.

"Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, 1 yang bisa mematikan Corona hasil lab kita (kami). Hasil lab ini untuk antivirus. Kita (kami) yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di Jakarta.

Baca Juga: Girang Tunjukkan Sosok 'Suaminya' kepada Ari Lasso, Luna Maya Minta Kaus BTS Dipakai saat Manggung

Selain itu, Yasin juga mengatakan bahwa kalung antivirus ini dapat membunuh 42 persen virus corona jika dipakai dalam jangka waktu 15 menit.

Adapaun produk baru yang akan menjadi deretan produk antivirus corona karya Menteri Pertanian, yakni sebuah roll on mirip produk penghangat badan.

"Ini sudah dicoba. Jadi ini bisa membunuh, kalau kontak 15 menit, ia bisa membunuh 42 persen virus corona. Kalau 30 menit, ia bisa 80 persen. Ini ada roll-nya. Kalau kita kena iris pisau, berdarah, kasih ini bisa tertutup lukanya," kata Syahrul Yasin Limpo.

Baca Juga: Tertekan Akibat Suami Poligami, Istri Nekat Potong Alat Kelaminnya saat Tidur

Ketika mengunjungi kantor Kementerian PUPR, Syahrul Yasin Limpo terlihat mengenakan kalung antivirus itu.

Kementerian Pertanian juga membagikan kalung itu kepada Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

Di kemasan luar kalung antivirus terdapat lubang sehingga ketika dipakai langsung mengeluarkan aroma eucalyptus kuat. Minyak roll-nya yang dioleskan pada masker juga mengeluarkan aroma kuat.

Baca Juga: Sukses Bikin Ari Lasso Jadi Fans BTS, Luna Maya Tunjukkan Sosok 'Suaminya' Sang Leader Selfless

Kepala Balitbang Kementerian Pertanian Fajry Jufri menjelaskan, penelitian ini sebenarnya adalah hasil identifikasi melalui beberapa tanaman herbal dari jamu-jamuan seperti temulawak, jahe, jambu biji, dan minyak atsiri.

Setelah dilakukan uji efektivitas bahan aktif yang terkandung di dalamnya, langkah selanjutnya adalah membawa hasil penelitian ke laboratorium. Baru setelahnya, inovasi ini bisa dikatakan sebagai produk kekebalan tubuh dan tahan terhadap paparan virus corona.

"Kami sudah mencobanya kepaduan yang terpapar virus Covid-19 dan hasilnya sangat baik. Namun untuk itu kita (kami) masih harus menunggu untuk dapat didistribusikan," katanya. (Dicky Aditya/Galamedia)***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Galamedia

Tags

Terkini

Terpopuler