KRONOLOGI LENGKAP! Dosen 'Swinger' Modus Pelecehan Seksual Hingga Akhirnya Minta Maaf

3 Agustus 2020, 13:47 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual /antara/

PR PANGANDARAN – Setelah viral berita fetish bungkus kain jarik kini ramai diperbincangkan, salah satu dosen kampus di perguruan tinggi Jogja tengah ramai menjadi pembicaraan di media sosial belakangan ini. 

Cerita kejdian ini menjadi viral setelah dua orang mengaku sebagai korban dosen tersebut kemudian curhat di akun Facebook masing-masing.

Kedua korban menceritakan pengalaman serupa yakni seseorang yang disebut sebagai dosen itu bertanya kepada para korban dengan menggunakan kedok riset.

Baca Juga: Pengakuan Ibunda Rizky Billar Soal Perubahan Drastis Sikap Anaknya Hingga Singgung Lesty Calon Mantu

Kemudian si dosen menceritakan tentang pengalaman praktik swinger kepada para korbannya. Begini postingan akun bernama Facebook Laeliya Almuhsin berawal dari cerita bungkus kain jarik..

"Sedang viral berita fetish bungkus kain jarik. Seorang mahasiswa PTN yang mengaku sedang riset bungkus membungkus yang kemudian terindikasi fetish. Dia mendapatkan kepuasan seksual menyaksikan orang dibungkus jarik menyerupai pocong. Dan, banyak korbannya” tulis akun Facebook Laeliya Almuhsin seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com pada Senin (3 Juli 2020).

Kemudian ia melanjutkannya dengan menceritakan awal mula kejadian aksi si Dosen tersebut hingga memakan korban.

Baca Juga: Jelang Kemerdekaan, Bendera Merah Putih Dibakar Perempuan Lampung, Polisi: Pelaku Sengaja!

“Duh. Ini mengingatkan saya pada seorang kenalan di Facebook yang mengaku sedang riset sensitif. Dia alumni sebuah PTN dan dosen di sebuah universitas swasta Islam. Saya tidak pernah jumpa langsung, tetapi karena mutual friends cukup banyak, saya terima pertemanan di Facebook," tambahnya

Dalam unggahannya korban bercerita, dirinya saat itu berkenalan dengan sang dosen. Kemudian dosen itu dalam ceritanya menghubungi dia dengan berkedok riset.

Ia tidak merasa berburuk sangka kepada dosen tersebut, korban saat itu memberikan nomor handphone agar dijelaskan mengenai risetnya.

Baca Juga: Djoko Tjandra Tidur Pakai Kasur Tipis di Atas Lantai Semen, Polisi: Buang Air juga Disitu Kok

"Saya pikir awalnya yang dimaksud riset sensitif itu terkait perkara intoleransi atau radikalisme gitu. Soalnya dia ngajar di institusi Islam gitu. Ternyata tralala. Dia bilang pernah baca status saya terkait riset PSK anak. Dia ingin tahu. Memang betul saya pernah riset tentang para korban PSK anak atas kerjasama dengan sebuah lembaga internasional," katanya.

Setelah dihubungi olehnya, dosen menyinggung tentang riset praktik swinger. Swinger merupakan aktivitas tukar pasangan yang terjadi antara suami istri. 

Kemudian, sang dosen mengaku akan menjalani riset dengan praktik langsung.

"Dia cerita telah menemukan pasangan suami istri yang sudah terbiasa praktik tukar seks. Dia bilang akan mengikuti aturan main si pasangan itu untuk menggali informasi sebanyak-banyaknya soal gaya hidup swinger," tulis dia.

Baca Juga: V BTS Si Bayi Beruang hingga Suga Si Bayi Swag Berbando, Intip Makna Citra Member dalam Kartun Lucu

Setelah berjalan, korban mulai menyadari keanehan tentang riset yang dilakukan dosen tersebut. Terlebih tentang riset aneh dan bagaimana si dosen tersebut terus menghubunginya untuk menceritakan update riset swinger itu.

"Saya jadi curiga kalau dia cuma sedang mencari pendengar cerita pengalaman praktik swingernya. Dan, dia menikmati bercerita itu. Riset kok gitu. Saya justru risih. Mungkin tindakannya itu juga semacam fetish? Senang menceritakan kehidupan seksualnya pada orang lain. Atau entah apa namanya," tulisnya di akhir.

Kemudian kejadian serupa juga diceritakan oleh seseorang dengan nama akun Facebook Iilian Deta Arta Sari. Dalam unggahannya, ia juga menceritakan pengalaman tersebut.

"Berikutnya aku gak dijapri-japri lagi. Eh jebulnyaaaaaaa semalam aku baru tau Pak dosen ini menjapri ke sana sini. Beberapa mengaku pernah dihubungi dengan modus penelitian swinger ini oleh si dosen ini," pungkasnya.

Sementara itu, seseorang bernama Bambang Ariyanto dengan akun facebook @Bams Utara sempat mengunggah video terkait kabar yang beredar luas. 

Baca Juga: Bocor Hasil MRI Torax di Percakapan Terakhir Dokter Andhika dan Pasien Covid-19 Sebelum Meninggal

"Selamat sore temen2 semua, dengan beredarnya berita praktik swinger di media sosial saya ingin mengklarifikasi. Tapi sebelumnya saya mohon maaf kepada temen2yang pernah saya curhati," tulisnya di awal.

"Jadi itu tidak benar meskipun sebelumnya saya sering curhat soal praktik swinger dimedia sosial yang berdasarkan dari film yang saya lihat," lanjutnya.

Namun sehari setelahnya pada 2 Agustus 2020, ia sempat mengunggah video permintaan maaf di akunnya. Tampak ia mengenakan baju putih dan membuat video permintaan maaf sekaligus pengakuan.

Baca Juga: Bocor Hasil MRI Torax di Percakapan Terakhir Dokter Andhika dan Pasien Covid-19 Sebelum Meninggal

"Secara umum saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia dan berjanji tidak lagi melakukan seperti ini apa yang saya lakukan selama ini tidak diketahui oleh istri saya setelah ini saya akan menceritakan kepada istri saya dan meminta dia mendampingi saya melakukan terapi secara intensif psikolog maupun psikiater agar bisa terbebas dari penyimpangan dan kelainan ini," kata Bambang.

Di akhir dia berjanji jika hal tersebut terulang kembali, ia siap menanggung resiko hukum yang berlaku.

"Kemudian yang terakhir saya berjanji untuk tidak melakukan hal ini lagi Dan Bila terbukti melakukan hal ini saya siap menerima segala konsekuensi hukum yang ada," pungkasnya.

Baca Juga: Ngamuk Rumah Sang Adik Dirampok, Acha Septriasa Ungkap Kronologi: Patah Hati, Mas Kawin Raib

Namun, saat ini seluruh akun milik Bambang baik Instagram, Facebook, maupun Twitter menghilang.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: Facebook Bella Irana

Tags

Terkini

Terpopuler