Mengenang 1 Tahun Wafatnya B.J Habibie, Intip 8 Untaian Kata 'Cinta dan Rindu' untuk sang Istri

11 September 2020, 17:24 WIB
BJ Habibie dan Ainun Habibie berbicara kepada publik usai menjenguk Soeharto di RSPP, Jakarta, 15 Januari 2008.*/ANTARA /

PR PANGANDARAN - Kepergian Eyang Habibie masih menyisakkan kepedihan di hati masyarakat. 

Pasalnya, B.J Habibie tak hanya pandai memimpin RI, ia juga piawai merangkai kata untuk istri tercintanya, Ainun Hasri Habibie. Sehingga publik kerap menyematkan sebutan lelaki pecinta padanya.

Hari ini, Jumat 11 September 2020 tepat setahun wafatnya Almarhum Bacharuddin Jusuf Habibie, Presiden ke-3 RI.

Baca Juga: Iba Lihat Nelayan Mengais Rezeki di Laut Pakai Stirofoam, Susi Pudjiastuti Belikan 2 Kado Spesial

Dilansir dari akun Instagram The Habibie Center, keluarga besar B.J. Habibie akan mengadakan peringatan “Mengenang Satu Tahun Wafatnya Bapak Bacharuddin Jusuf Habibie” secara online di rumah masing-masing.

Pandemi corona yang masih berkecamuk di Indonesia menjadi perhatian pihak keluarga. Terlebih lagi beberapa waktu lalu, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta mengumumkan peningkatan kasus positif dan merencanakan PSBB total.

Baca Juga: Ternyata RI Punya 3 Jembatan Terpanjang hingga Capai 1,34 Km, Salah Satunya Jadi Ikon Kota Bandung

Masyarakat umum juga dapat mengikuti tahlil dan doa bersama akan disiarkan langsung melalui kanal YouTube The Habibie Center malam nanti pukul 19.00 WIB. Berikut link-nya: https://bit.ly/YThabibiecenter.

Dilansir dari pikiran-rakyat.com, sebelumnya B.J. Habibie dirawat intensif di Paviliun Kartika Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto. Sesuai wasiatnya, B.J. Habibie dimakamkan di samping sang istri, Hasri Ainun Besari, di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Sebagai tokoh bangsa, B.J. Habibie sumbangsihnya sangat berpengaruh bagi bangsa dan negara Indonesia. 

Baca Juga: Gagal Daftar Kartu Prakerja 3 Kali? Ini Link Unduh Surat Pernyataan, Segera Isi dan Kirim Kembali!

Pada sisi lain, B.J. Habibie adalah seorang lelaki pecinta. Ia begitu mencintai Ainun, istrinya. Berikut beberapa ungkapan B.J. Habibie mengenang Ainun dalam bukunya Habibie dan Ainun (2010).

1.“Sejak Ainun berpindah ke alam Barzah, pada setiap dimensi ruang dan waktu, saya merasa Ainun tetap ada di dekat saya .... wajah Ainun, seperti sudah melekat di setiap sudut mata saya...”

2.“…dalam penghayatan saya, kehadiran Ainun yang mendampingi saya selama 48 tahun 10 hari, telah menjadi api yang selalu membakar energi semangat dan jiwa saya menjalani hidup ini dan sekaligus air yang sewaktu-waktu menyiram dan meredakan gejolak jiwa saya hingga kembali tenang.”

Baca Juga: Jadi Muslim Sejati, Alice Norin Ucap Syukur Melahirkan Buah Hati, Nama yang Indah Jadi Sorotan

3.“…antara saya dan Ainun adalah dua raga tetapi hanya satu jiwa”.

4. “Malam Takbiran hari Rabu tanggal 7 Maret 1962 itu ternyata menjadi kenangan manis sepanjang masa untuk saya dan Ainun… selama 48 tahun 10 hari berada dalam kehidupan saya...”

5.“…jikalau saya pulang, sering Ainun memandang keluar dari jendela menantikan kedatangan saya walaupun di luar hujan, dingin dan gelap. Setibanya di depan pintu Ainun membukanya dan memandang mata saya dengan senyuman yang selalu saya rindukan. Rasa kedinginan, letih dan lapar hilang terpukau oleh pandangan mata Ainun yang mencerminkan kebahagiaan dan cinta yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi!”

Baca Juga: Jadi Muslim Sejati, Alice Norin Ucap Syukur Melahirkan Buah Hati, Nama yang Indah Jadi Sorotan

6. “Ainun selalu hadir memberikan keseimbangan dan menciptakan harmoni dalam kehidupan keluarga kami, dengan kerendahan hati untuk memberi suaminya selalu berjalan di depan, seperti ungkapannya: “the big you and the small I”, lebih dari itu, dalam pribadi Ainun yang selalu memancarkan keteduhan, ketulusan, kesenduan, dengan “mata yang indah” memukau, jadi penuntun biduk rumah tangga kami bagaikan sebuah lagu yang nada, ritme dan syairnya, sudah diorkestra sedemikian rupa sehingga selalu harmonis.”

7. “Sering wajah dan mata kami menyampaikan perasaan dan informasi yang dibutuhkan tanpa berbicara. Telepati antara kami terus berkembang kualitasnya karena cinta yang murni, suci, sejati, sempurna dan abadi telah menjadikan kami menyatu.”

8. “...dibalik sukses seorang tokoh tersembunyi dua peran perempuan yang amat menentukan yaitu ibu dan isteri...pernyataan saya bukan sekedar basa basi, tetapi tulus keluar dari lubuk hati yang paling dalam”.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Instagram @bpptkg Pikiran Rakyat Buku Habibi&Ainun (2010)

Tags

Terkini

Terpopuler