PR PANGANDARAN - Kepolisian Resor (Polres) Sumedang membenarkan adanya aksi nekat seorang ibu sengaja menggunting bendera merah putih yang kemudian diunggah ke akun TikTok.
Motif sang ibu menggunting bendera merah putih tersebut lantaran merasa jengkel dengan sang anak yang kerap membawa bendera merah putih kemanapun dia pergi.
“Ibu ini tidak memiliki motif kebencian terhadap NKRI, tapi tindakan ini karena kejengkelan kepada anaknya yang mempunyai gangguan mental yang kemanapun selalu membawa bendera merah putih itu,” kata Kombes Pol Erdi.
Baca Juga: Di Balik Video Senior Bentak Maba yang Viral Ternyata Ma'ruf Amin Sempat Beri Wejangan pada UNESA
Meskipun begitu, pihaknya telah mengamankan tiga orang tersangka yang ada di dalam video untuk melakukan pemeriksaan di Polres Sumedang.
Lebih lanjut, Menurut Erdi, persoalan ini memberatkan pada mereka yang dengan sengaja merekam aksi tersebut lalu menyebarkannya. Sehingga pelaku mendapat ancaman pidana UU ITE terkait penyebarluasan konten negatif.
Namun, hingga saat ini Erdi belum menyebutkan siapa yang merekam dan menyebarkan video tersebut.
Baca Juga: Cegah 10 Ribu Kematian Anak hingga Beroleh Vaksin Sepertiga Harga Pasar, Kemenkes RI Gandeng UNICEF
Dia juga memaparkan jika pihak kepolisian saat ini sedang mendalami video tersebut, karena dikhawatirkan ada unsur provokasi untuk membenci NKRI.
“Apakah ini masuk kepada perbuatan melawan hukum atau terkait masalah informasi elektronik, penyidik sedang mencari perbuatan jahatnya,” ujarnya.
Adapun kronologi penemuan video ini, Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sumedang, AKP Yanto Slamet mengatakan jika kemarin kepolisian sedang melakukan patroli siber lalu di TikTok ditemukan video tersebut dan langsung dicari orangnya.
Baca Juga: Masuk ICU RSPAD Gatot Soebroto, Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal Positif Covid-19
Seperti diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com sebelumnya, aksi nekat seorang ibu merusak bendera merah putih itu viral di dunia maya, warganet ramai mencibir perlakuannya yang dianggap menodai kecintaan terhadap bangsa.
Bahkan, dalam video itu pelaku juga menyebut bendera merah putih sudah tak zama lagi. Seakan menggiring opini bahwa simbol kemerdekaan bangsa itu tidak kekal.
***